Cari Berita berita lama

KoranTempo - Penjualan Pentium 4 di Indonesia Capai 15 Persen

Kamis, 10 Januari 2002.
Penjualan Pentium 4 di Indonesia Capai 15 PersenJAKARTA - Intel Indonesia Corporation memperkirakan, penjualan Pentium 4 sepanjang tahun lalu sekitar 15 persen dari total penjualan Intel di Indonesia. Penjualan terbesar diperkirakan terjadi pada kuartal IV lalu.

Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia mengungkapkan, data ini masih bersifat sementara karena saat ini Intel tengah menyelesaikan perhitungan mengenai hal tersebut. Sehingga belum dapat diketahui Pentium 4 dengan kecepatan berapa yang paling besar memberikan kontribusi.

Namun, Budi memberikan gambaran, pada kuartal III tahun lalu pertumbuhan penjualan Pentium 4 empat kali lipat dibandingkan kuartal II 2001. Sedangkan pada kuartal II meningkat dua kali dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Sedangkan penjualan pada kuartal IV diperkirakan mencapai 38 persen dari total penjualan prosesor Intel. Sisanya dari Pentium 3 dan Celeron," kata Budi di Jakarta kemarin.

Menurut Budi, diperkirakan Pentium 4 dengan kecepatan 1,4 gigahertz (GHz) dan 1,5 GHz paling banyak terjual pada tahun lalu karena harganya relatif lebih murah dibandingkan Pentium 4 lainnya. Sementara, Pentium 4 dengan kecepatan 2 GHz masih belum terlalu banyak terjual jika dibandingkan dengan Pentium 4 kecepatan lainnya.

Sedangkan target penjualan Pentium 4 2,2 GHz, sejauh ini Intel belum dapat memperkirakan berapa proyeksi penjualannya di Indonesia. Sebab peluncurannya sendiri baru dimulai awal tahun ini. Yang jelas, kata Budi, penetrasi Pentium 4 Indonesia paling rendah dan di bawah rata-rata penjualan negara-negara di Asia Pasifik.

Meskipun demikian, kata Budi, permintaan konsumen terhadap teknologi prosesor yang lebih tinggi ternyata semakin tinggi. Untuk itu, awal tahun ini Intel meluncurkan Pentium 4 dengan kecepatan 2,2 GHz. Prosesor ini menggunakan teknologi prosesor 0,13 mikron yang dapat digunakan untuk PC yang berkinerja tinggi, yang antara lain, untuk aplikasi musik, fotografi, dan video digital serta aplikasi-aplikasi terbaru yang dikembangkan untuk keperluan kantor.

Dia menjelaskan, tren teknologi untuk kecepatan di masa mendatang sudah tidak lagi berdasarkan gigahertz, melainkan sudah masuk ke terahertz dan aplikasi-aplikasinya berupa aplikasi data yang membutuhkan processing power yang besar. "Data dan voice akan melakukan konvergensi," katanya.

Sementara komputer pribadi (PC) akan lebih natural interface sehingga antara manusia dan teknologi akan terjadi interaksi. Namun, untuk mencapai hal itu diperlukan PC dengan kinerja yang tinggi. Salah satu caranya dengan meningkatkan kecepatan prosesornya dan menggunakan teknologi prosesor yang lebih tinggi.

Menurut Marketing Program Manager Intel Indonesia Thommas Tansil, berdasarkan data International Data Corporation (IDC), dua hingga empat tahun lalu sebanyak 450 juta orang menggunakan PC yang bekerja dengan kecepatan 700 MHz atau lebih rendah. Sedangkan 300 juta lainnya menggunakan kecepatan 500 MHz.

PC-PC yang mereka gunakan, kata Thommas, merupakan yang tercanggih pada masa itu. Setelah muncul era revolusi digital barulah dimulai streaming video, DVD yang memiliki kemampuan merekam, serta game online. "Saat ini orang-orang menjadikan media digital sebagai bagian dari kehidupan rutin mereka," katanya pada kesempatan yang sama.

Thomas memberikan gambaran, penjualan kamera digital meningkat pesat pada tahun lalu karena konsumen menggunakan peralatan tersebut untuk merekam kehidupan dan saling mengirim rekaman tersebut dengan orang lain. Hal ini dapat terjadi karena dilakukan dengan menggunakan PC berkinerja tinggi. laksmi nurwandini

No comments:

Post a Comment