Cari Berita berita lama

KoranTempo - Manulife Indonesia Jajaki Akuisisi Perusahaan Asuransi

Senin, 19 Agustus 2002.
Manulife Indonesia Jajaki Akuisisi Perusahaan Asuransi JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia menjajaki untuk melakukan akuisisi beberapa perusahaan asuransi kecil di Indonesia, terutama yang memiliki strategi usaha dan segmen pasar yang hampir sama dengan perusahaannya.

Manulife, seperti dituturkan Presiden Direktur Manulife Indonesia yang baru, John Harrison, memiliki pengalaman akuisisi di beberapa negara Asia Pasifik.

"Dengan mempertimbangkan keuangan kami, tidak tertutup kemungkinan kami lakukan juga akuisisi perusahaan asuransi di Indonesia," tuturnya dalam acara perkenalan dengan media massa di Jakarta, Jumat (16/8).

Sebelum memutuskan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan, katanya, pihaknya akan mempertimbangkan lebih dahulu apakah mampu melayani nasabah dengan baik. Sebab, konsekuensi dari pengakuisisi itu adalah bertambahnya jumlah nasabah.

John Harrison yang baru diangkat menjadi pimpinan Manulife Indonesia 15 Juli lalu mengatakan, masih akan mempelajari lebih dalam kondisi perusahaan asuransi di Indonesia termasuk beberapa perusahaan asuransi berstatus Pembatasan Kegiatan Usaha (PKU).

Perusahaan asuransi berstatus PKU saat ini sedang mendapat sorotan karena pemerintah akan segera menutup sembilan perusahaan asuransi pada akhir tahun. Sampai batas waktu tersebut, perusahaan asuransi yang dibatasi kegiatan usahanya ini masih diberi waktu untuk menambah modal maupun mencari investor baru.

Manulife Financial yang berbasis di Kanada merupakan salah satu perusahaan asuransi yang gencar menambah modal usahanya dengan melakukan akuisisi. Beberapa waktu lalu, Manulife Financial telah menyetujui pembelian saham di OUB Manulife dengan rekan patungannya Overseas Union Bank. Transaksi senilai S$ 30 juta yang sudah disetujui pemerintah Singapura itu meningkatkan kepemilikan Manulife pada operasinya di Singapura menjadi 100 persen dari sebelumnya 50 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Wakil Presiden Manulife Indonesia Nelly Husnayati mengatakan hingga akhir tahun Manulife Indonesia menargetkan pendapatan premi Rp 750 miliar. "Target besar kami, pada 2005 bisa melayani satu juta nasabah."

Untuk itu, kata dia, Manulife Indonesia akan melakukan beberapa strategi bisnis, seperti meningkatkan profesionalisme tenaga penjual dan mengembangkan produk-produk baru. Khusus untuk pengembangan profesionalisme, Manulife Indonesia akan mengadakan pelatihan pengembangan seperti yang diterapkan di beberapa negara Asia.

John menambahkan, untuk memperluas pasar, Manulife Indonesia melakukan kerjasama dengan berbagai bank dan dana pensiun. Disinggung strategi penjualan melalui sarana internet, menurut dia, berdasarkan pengalaman di banyak negara strategi penjualan melalui internet terbukti tidak efektif. Karena untuk membeli suatu produk asuransi, calon pemegang polis harus bertemu muka dengan tenaga penjual agar mendapatkan penjelasan yang baik. (ucok ritonga)

No comments:

Post a Comment