Rabu, 29 November 2006.
Film Hantu Jeruk Purut, Dirilis 30 NovemberJakarta, 29 November 2006 09:44Film horor Hantu Jeruk Purut (HJP) bakal meramaikan jaringan bioskop di Indonesia. Indika Entertainment, rumah produksi film ini, mengklaim HJP sebagai "film horor terhoror" di Indonesia.
"Ini adalah suatu jawaban yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat kita. Karena masyarakat kita sering bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di makam Jeruk Purut ini. Dan sangat banyak orang yang punya pengalaman tersendiri dengan makam Jeruk Purut," papar Shanker RS, produser film ini, kepada wartawan, Selasa (28/11), di Jakarta.
Film berdurasi 90 menit ini mengangkat mitos adanya sosok hantu pastur yang menjinjing kepalanya sendiri, yang diikuti seekor anjing. Hantu ini diyakini menjadi penghuni Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Mitos ini, kata Shanker, sudah bertahun-tahun beredar dan sudah banyak "dibuktikan" oleh masyarakat kita sendiri.
"Konon katanya, sosok hantu ini adalah seorang pastur yang kepalanya dipenggal. Juga beredar mitos lain, kalau kita mau lihat sekarang pun, sosok hantu tanpa kepala ini, kita bisa ke sana. Kita keliling kuburan itu sebanyak tujuh kali, dengan jumlah orang yang ganjil, dan kita bisa melihat," jelas Shanker.
HJP mengisahkan, Airin (diperankan Angia Yulia Hanafi), seorang penulis muda, diminta seorang kakak kelasnya untuk menuangkan misteri hantu Jeruk Purut ke dalam bentuk tulisan.
Kisah seram dan berdarah-darah itu bermula saat Airin bersama dua rekannya, Nadine (Sheila Marcia) dan Valen (Sammuel Z Heckenbucker), menelusuri TPU Jeruk Purut untuk mencari sosok hantu tersebut. Ritual mengelilingi TPU sebanyak tujuh kali pun mereka jalani.
Sepulang dari TPU Jeruk Perut, berbagai peristiwa seram yang berujung kematian akibat pembunuhan menghantui para tokoh itu. Pembunuhan secara sadis yang dialami para korban di sekeliling Airin itu, dilatarbelakangi hal-hal gaib, yang konon didalangi hantu Jeruk Purut itu.
"Memang kita sedikit mengemas dalam kehidupan realita, bahwa di sini ada seorang penulis yang ingin menulis versinya sendiri, tapi ada sesuatu atau sosok gaib yang tidak mengijinkan penulisan itu, sehingga banyak terjadi kecelakaan," tukas Shanker.
"Apa yang kita perlihatkan di sini sudah mendekati mitos yang beredar, dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi," tambah Shanker.
Menurut rencana, film yang disutradarai Koya Pagayo ini mulai tayang di jaringan bioskop di Indonesia dan Malaysia, mulai 30 November 2006. [EL]
No comments:
Post a Comment