Cari Berita berita lama

detikcom - Keluarga Jaksa Umbu Tidak Kompak Soal Otopsi

Kamis, 11 Agustus 2005.
Keluarga Jaksa Umbu Tidak Kompak Soal Otopsi
Triono Wahyu Sudibyo - detikcom

Semarang -
Keluarga Wakajati Sulawesi Tenggara (Sultra) Umbu Lage Lozara tak satu kata dalam menyikapi kemungkinan dilakukan otopsi. Sebagian keluarga setuju, namun sebagian lainnya menolak otopsi.

Putera kedua Jaksa Umbu, yakni Erik Meza Nusantara dan keponakannya, Jony Wodalado termasuk keluarga yang setuju dilakukan otopsi. Alasan Erik, kalau memang otopsi dapat mengungkap penyebab kematian ayahnya, maka otopsi tidak jadi masalah. "Biar ada pembuktian daripada kami menyimpan keganjilan," kata Erik kepada detikcom di rumahnya, Jalan Gereja nomor 14 A, Ungaran, Jawa Tengah, Kamis (11/8/2005).

Desakan perlunya otopsi terhadap jenazah Jaksa Umbu disampaikan oleh Wakil Koordinator ICW Luky Djani. Menurut Luky, otopsi perlu untuk menyingkap misteri kematian Jaksa Umbu, apakah benar karena penyakit jantung atau karena kekerasan.

Menanggapi soal perlunya otopsi ini, keponakan Jaksa Umbu, Jony Wodalado termasuk yang menyetujuinya. "Terus terang kami tidak terima ketika melihat jenazah almarhum. Kondisinya sangat berbeda dengan keterangan yang didapatkan dari kepolisian dan kejaksaan Raha," ujarnya.

Namun pendapat berbeda disampaikan oleh anak pertama Jaksa Umbu, Viktor Dinar Hadi Chrisna Hartanto. Jaksa pada Kejari Serang Banten ini tidak setuju dengan otopsi.

"Sebagai wakil keluarga, saya tidak akan mengizinkan jika jenazah bapak diusik-usik lagi. Saya lebih suka membiarkan almarhum meninggal dengan tenang, dengan tidak mencari-cari masalah baru," ujar Dinar.

Hasil Pemutaran VCD

Ditanya mengenai hasil pemutaran VCD yang dikirim Kejati dari Kendari, Dinar menyatakan tidak ada yang aneh dari rekaman gambar kematian bapaknya itu. Hal itu terlihat dari tayangan VCD yang sudah ditonton oleh anggota keluarga.

Sedangkan mengenai kondisi fisik Jaksa Umbu yang mencurigakan, Viktor berdalih itu bisa saja ada perubahan pada kondisi fisik selama perjalanan dari Raha-Semarang. "Mungkin formalin yang digunakan kurang baik, atau pengaruh udara," katanya menutup-nutupi.

Viktor yakin kematian ayahnya wajar-wajar saja. Kalau ada informasi yang menyatakan hal yang berbeda, itu hanya ulah beberapa orang luar dan sedikit anggota keluarganya. Viktor mengungkapkan VCD dari kejaksaan sudah dicopy. Tetapi ketika diminta untuk memperlihatkan, ia menolak.

(
jon
)

No comments:

Post a Comment