Cari Berita berita lama

Bahasa Indonesia Punya 300 Ribu Istilah Iptek

Senin, 4 Oktober 2004.
Bahasa Indonesia Punya 300 Ribu Istilah IptekJakarta, 4 Oktober 2004 14:00Bahasa Indonesia jangan hanya dipandang hanya sekadar bahasa pengantar di sekolah atau percakapan dalam pergaulan sebab saat ini Bahasa Indonesia sudah mampu mengembangkan bahasa teknologi tinggi.

"Hingga saat ini Bahasa Indonesia sudah memiliki sedikitnya 300.000 istilah dalam berbabagi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari jumlah itu, sekitar 9.000 istilah merupakan istilah dalam bidang teknologi informasi," kata Kepala Pusat Bahasa Depdiknas, Dendy Sugono di Jakarta, Minggu.

Menurutnya, istilah-istilah yang sudah dikembangkan tersebut antara lain mencakup bidang ilmu kimia, biologi, fisika, matematika, kedokteran, filsafat dan farmasi, termasuk teknologi informasi.

Ia mengatakan, untuk menghasilkan istilah-istilah teknologi tersebut Pusat Bahasa bekerja sama dengan para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi, stidaknya selama 17 tahun," katanya.

Dendy mengatakan, dalam mengembangkan istilah-istilah tersebut, Pusat Bahasa tidak saja mengerahkan pakar kebahasaan yang ada di Pusat Bahasa dan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, tetapi juga dibantu oleh para pakar kebahasaan dari Brunei Darussalam dan Malaysia.

Menurut dia, sejak keluarnya kebijakan dari Menteri Riset dan Teknologi tentang perlunya terjemahan atau padanan bahasa di bidang teknologi informasi, khususnya istilah-istilah dalam teknologi komputer ke bahasa Indonesia, perusahaan perangkat lunak dan komputer Microsoft telah bekerja sama dengan Pusat Bahasa untuk membuat istilah bidang teknologi informasi dalam bahasa Indonesia.

Lebih lanjut Dendy mengatakan, pengunaan bahasa yang baik dan benar, ternyata dapat mengantarkan orang pada posisi yang baik. Sebab, bahasa menuntun orang berpikir teratur dan berekspresi dengan baik.

"Kalau orang berpikir teratur, maka ketika berbuat akan tertib dan dalam berbicara pun menjadi santun," katanya.

Ia mengatakan, Bahasa Indonesia jangan dianggap hanya milik orang Indonesia. Sebab, ternyata sekarang ini banyak negara yang ingin belajar bahasa Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir banyak orang asing melakukan penelitian mengenai bahasa Indonesia.

Tidak hanya itu, jumlah penutur bahasa Indonesia di kalangan orang asing pun semakin banyak, katanya.

Banyak orang asing yang berminat belajar bahasa Indonesia, menurut dia, salah satu di antaranya karena tertarik melihat berbagai macam keunikan kebudayaan di Indonesia.

"Jadi, dengan uniknya beragam kebudayaan di Indonesia, apabila orang asing ingin studi di Indonesia mereka harus belajar Bahasa Indonesia. Dengan begitu, Bahasa Indonesia akhirnya pun menjadi mendunia. Itu artinya, bahasa Indonesia akhirnya tidak saja milik orang Indonesia, melainkan juga orang asing," katanya.

Dalam pelayanan penyelenggaraan pengajaran Bahasa Indonesia untuk orang asing, telah diselenggarakan seminar di Australia atas kerja sama dengan Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, lokakarya Bahasa dan sastra Indonesia di Frankfurt, kerja sama dengan Universitas Frankfurt dan KBRI di Berlin dan seminar internasional di Leiden.

Dalam upaya peningkatan kualitas pengajaran bahasa dan sastra di sekolah, pihaknya telah dan terus bekerja sama dengan Pusat Kurikulum dalam upaya pengembangan kurikulum dan silabus Bahasa Indonesia. [Tma, Ant]

No comments:

Post a Comment