Jumat, 5 Januari 2007.
Tim Investigasi Haji ke Arab Saudi
Luhur Hertanto - detikcom
Jakarta -
Tim Investigasi dan Evaluasi Penyelengaraan Haji Tahun 1427 H mulai beraksi. Senin pekan depan mereka terbang ke Arab Saudi untuk mencari tahu lebih jauh apa yang sebenarnya terjadi.
Sayangnya, belum ada rencana jelas tentang tahapan investigasi dan evaluasi yang akan dilakukan. Siapa saja pihak di Arab Saudi maupun Tanah Air yang akan dimintai keterangannya, masih gelap.
"Kami belum bisa beri gambaran apa yang akan dilakukan. Kami belum sempat rapat sama sekali. Mungkin setelah ini," kata Prof KH M Tholchah Hasan, ketua tim investigasi haji, Jumat (5/1/2007).
Hal tersebut disampaikannya seusai mendapatkan pengarahan langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menag Mahtuf Basyuni hadir dalam pertemuan di Kantor Presiden, Jakarta, itu.
Menurut Tholcah, di dalam kesempatan tersebutKepala Negara menegaskan bahwa tim bekerja secara independen. Tidak ada pihak mana pun yang punya kewenangan atau hak untuk menekan tim pimpinannya ini, termasuk Presiden sendiri.
"Tentu ini sangat melegakan. Karena kami bisa bekerja dengan leluasa," ujar mantan menteri agama ini.
Sesuai surat keputusan pembentukannya yang tertanggal 4 Januari 2007, tim investigasi haji diberi waktu kerja tiga minggu sampai satu bulan. Dalam waktu sesingkat itu tim beranggotakan tujuh orang ini sudah harus bisa menemukan sumber kekisruhan jasa katering bagi nyaris 200 ribu orang jamaah haji Indonesia di Arafah, dan atas dasar itu memberi rekomendasi pemecehannya agar kasus serupa tak terulang.
"Tentu yang akan kami sampaikan ke Presiden nanti sifatnya adalah laporan. Kami tidak berhak menilai siapa yang salah dan siapa yang benar dalam masalah ini," imbuh Tholcah yang mengaku baru tiba pagi ini dari Malang, Jawa Timur.
(
lh
/
nrl
)
No comments:
Post a Comment