Sabtu, 19 November 2005.
Peserta Kelaparan, Halal Bihalal JK di Priok Kisruh
Niken Widya Yunita - detikcom
Jakarta -
Urusan perut memang tidak kenal kompromi. Inilah yang terjadi saat halal bihalal yang dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dengan ribuan masyarakat Bone, Sulawesi Selatan. Saking laparnya, peserta pun berebut makanan.
Acara halal bihalal ini berlangsung di Islamic Center, Jalan Kramat Jaya, Kramat Tunggak, Tanjung Priok, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2005) pukul 10.00 WIB.
JK beserta istrinya, Mufidah terlihat datang terlambat di lokasi sekitar pukul 10.45 WIB. Turut hadir Wakil Ketua MPR AM Fatwa dan Aksa Mahmud, Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzie Bowo, Bupati Bone Idris Galigo, dan Ketua Umum Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone Andi Ghalib.
Masyarakat asal Bone yang menghadiri acara ini pun terlihat membludak. Dari 1.500 undangan yang disebar, ternyata peserta yang hadir mencapai sekitar 4.000 orang. Walhasil, kapasitas gedung pun penuh sesak.
Dalam sambutannya, JK meminta maaf atas keterlambatannya. "Kita tidak bermaksud berkumpul di sini agar orang Bone mengambil kekuasaan. Tetapi, hanya untuk silaturahmi," kata JK yang saat itu kerap menggunakan bahasa Bone.
Selain sambutan JK, tarian dan lagu-lagu khas daerah Bone pun turut memeriahkan acara tersebut. Saat acara masih berlangsung, puluhan peserta terlihat keluar dari gedung. Mereka meminta jatah makan siang dari panitia, menggingat waktu telah menunjukkan pukul 12.45 WIB.
"Boleh kami meminta makanan. Ini sudah siang, dan kami lapar," kata salah seorang peserta.
"Maaf, belum bisa, acara masih berlangsung. Nanti setelah acara selesai," jawab panitia. Mereka pun masuk kembali ke dalam gedung.
Tak lama kemudian, saking laparnya, seratusan peserta datang lagi dan meminta panitia cepat membagikan makanan. Akhirnya panitia menyetujui, dengan syarat, peserta menunjukkan undangan. Masing-masing undangan bakal mendapat jatah 2 dus makanan yang berisi nasi timbel, sambal goreng, bihun, dan daging ini. "Cepatan Pak, lapar nih!" cetus salah seorang peserta.
Mengetahui peserta lain telah melahap makanan, peserta yang tengah berada di dalam gedung pun tidak mau ketinggalan. Mereka pun turut menyerbu dan mengantre makanan. Suasana pun tambah panas. Peserta terlihat berdesak-desakan dan antrean bertambah panjang.
Antrean bertambah padat, panitia pun mengatasinya dengan menghadang peserta yang masih di dalam agar tidak keluar dari gedung sampai acara selesai. Pintu gedung pun ditutup.
Sebagian peserta yang telah mendapat makanan ada yang balik lagi ke dalam gedung menunggu pembagian doorprice yang menggiurkan. Ada TV, lemari es, kompor gas dan hadiah lainnya.
Peserta yang tengah berebut makanan sepertinya tidak mempedulikan kehadiran JK yang meninggalkan gedung. Mereka masih terus mencoba mendapatkan jatah makanan. Saat diserbu pertanyaan oleh wartawan, JK hanya menjawab dengan lambaian tangan, dan pergi meninggalkan lokasi.
(
aan
)
No comments:
Post a Comment