Jumat, 25 April 2003.
ConocoPhillips Jual Sekitar Tujuh Blok MigasJakarta- Kepala Badan Pelaksana (BP) Migas Kardaya Warnika memastikan perusahaan energi dunia, ConocoPhillips akan melepas beberapa blok minyak dan gasnya di Indonesia.
Kardaya mengaku sudah menanyakan kepada Presiden Direktur ConocoPhillips soal rencana penjualan kepemilikan beberapa blok migas tersebut. "Dia membenarkan ConocoPhillips memang akan menjual saham perusahaan di beberapa blok. Dan jumlahnya bukan tujuh blok. "
Alasan penjualannya tersebut lebih menguntungkan perusahaan. Apalagi ada perusahaan pertambangan lain yang menawarkan dengan harga bagus. Namun, Kardaya tidak mau merinci perusahaan mana saja berminat membeli saham ConocoPhillips.
Penjualannya, kata dia, akan dilakukan melalui proses tender.
"Prinsipnya dalam hukum jual beli, kalau ada yang menawar lebih tinggi ya dijual. Tidak ada alasan khusus," ujar Kardaya pada koran ini, kemarin.
Wakil Presiden ConocoPhillips Indonesia Dudung Natanegara ketika dimintai konfirmasi mengaku tidak bisa memberikan keterangan mengenai rencana penjualan tadi pada pers. "Saya puasa bicara dahulu. Nanti saya akan kembali memberikan keterangan untuk menjelaskan duduk persoalannya secara jernih," ujar Dudung pada koran ini.
Sebelumnya seperti dikutip dari Dow Jones (13/3), ConocoPhillips tengah mempertimbangkan untuk menjual tujuh dari lima belas blok migasnya yang berada di Sumatera hingga Papua Barat. Lantaran itu, perusahaan tengah menyediakan informasi mengenai aset-aset tersebut kepada para pembeli potensialnya.
Waktu itu, Dudung Natanegara mengatakan, penjualan blok-blok migas tadi bukan berarti perusahaan berencana keluar dari Indonesia. Rencana penjualan dilakukan lantaran perusahaan ingin membangun aset inti di Sumatra Selatan dan Natuna Barat. Apalagi aset inti tadi mempunyai perjanjian jangka panjang gas alam dengan Singapura dan Malaysia.
Catatan koran ini, perusahaan energi dunia seperti Devon Energy Corp dari Amerika Serikat dan Repsol-YPF dari Spanyol keluar dari Indonesia tahun lalu. Caranya, dengan menjual aset minyak dan gasnya pada PetroChina Co dari Cina dan CNOOC Ltd.
Beberapa perusahaan lokal, seperti PT Medco Energi International Tbk juga diketahui berminat membeli blok-blok migas bekas milik kontraktor asing.
Pejabat Hubungan Investor Medco Thendry Supriatmo mengakui perusahaannya tengah memantau blok-blok migas yang akan dijual. Tahun ini, perusahaan menginvestasikan dana US$ 200 juta untuk membeli blok-blok migas untuk meningkatkan produksi.
Soal penjualan blok milik ConocoPhillips, ia mengaku belum menerima tawarannya. Namun, mungkin saja perusahaan sudah menerima tawaran Conoco tadi. Karena semua penawaran tidak harus lewat dirinya.
Menurut dia, yang menjadi incaran Medco, blok-blok migas yang berada di daratan atau onshore dan bukan di lepas pantai atau offshore. Karena, blok migas lepas pantai membutuhkan investasi besar. "Sektor migas Indonesia masih berpotensi, meskipun tidak dalam jumlah besar lagi," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama Medco Hilmi Panigoro sempat mengungkapkan rencana pembelian blok-blok migas yang akan dijual di Indonesia. Karena itu, perusahaan mempunyai tim bisnis yang selalu mengevaluasi blok-blok yang akan dijual di Indonesia. Saat ini jumlah blok yang akan dijual puluhan tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Setahun kami habiskan minyak 30 juta barel."
Supaya bisa konstan atau tumbuh, minimum kami harus dapat cadangan baru sebanyak 30 juta barel. Caranya ada dua: eksplorasi dan akuisisi. "Tahun lalu kami cuma dapat 20 juta barel, sehingga sisanya ditutupi dengan akuisisi," ucapnya.
ConocoPhillips merupakan perusahaan energi terintegrasi terbesar ketiga di Amerika Serikat. Perusahaan ini hasil gabungan dua perusahaan yakni Conoco Inc dan Phillips Petroleum Co pada 2002. Saat ini, perusahaan beroperasi pada 49 negara di dunia. Nilai asetnya diperkirakan sekitar US$ 77 miliar. Syakur
No comments:
Post a Comment