Cari Berita berita lama

detikcom - Bikin Kacau, Psikotes Pemegang Senpi Polri Harus Distop

Sabtu, 17 Maret 2007.
Bikin Kacau, Psikotes Pemegang Senpi Polri Harus Distop
Alih Istik Wahyuni - detikcom
Jakarta -
Aturan kepolisian yang mengandalkan psikotes dalam kepemilikan senjata api (senpi) dinilai salah besar. Psikotes tidak bisa menilai seseorang secara emosional mampu atau tidak memegang senpi dan mengontrolnya.

Psikolog senior Sartono Mukadis bahkan menyarankan untuk menghentikan psikotes dalam kepemilikan senjata api.

"Hentikan! Karena tidak bisa menentukan bisa atau tidaknya seseorang pegang senjata api. Padahal dampaknya nanti ke lingkungan. Itu namanya blended di atas blended," kata Sartono.

Sartono menyampaikan hal itu dalam diskusi tentang 'Tragedi Polisi' di Plasa Semanggi, Jakarta, Sabtu (17/3/2007).

Sedangkan anggota Komisi I DPR Sidarto Danusubroto menyatakan, psikotes untuk kepemilikan senpi merupakan standard operational procedure (SOP) dalam dunia kepolisian.

Apalagi, kata mantan kapolda Jabar itu, saat ini stok senpi nasional 1:2 terhadap jumlah personelnya. Diharapkan dengan psikotes itu bisa diketahui mampu tidaknya seseorang menyandang senpi secara emosional.

Sedangkan anggota Komisi III Nursyamsi M mengatakan, wacana untuk mengevaluasi aturan kepemilikan senpi sudah ada sejak akhir tahun lalu. Namun dia mengaku tidak tahu sejauhmana implementasinya kini.

Dia juga mendukung evaluasi psikotes harus ditinjau ulang sejak proses rekrutmen personel. "Kalau pun personel harus memegang senjata api, hanya boleh yang bersifat melumpuhkan, bukan membunuh," tegas dia.

(umi/sss)

No comments:

Post a Comment