Cari Berita berita lama

KoranTempo - Blaster Banyak Serang Perusahaan Kecil di Indonesia

Rabu, 20 Agustus 2003.
Blaster Banyak Serang Perusahaan Kecil di Indonesia JAKARTA - Virus cacing komputer LovSan (LoveSan, MSBlaster, atau Blaster) banyak menyerang perusahaan-perusahaan kecil menengah di Indonesia. Dari sebanyak 150 unit komputer yang terinfeksi virus tersebut, sebagian besar merupakan kelompok usaha dari sektor ini.

Cynthia Iskandar, Eksekutif Komunikasi Pemasaran PT Microsoft Indonesia, mengatakan bahwa perusahaan yang terkena virus ini pada umumnya merupakan perusahaan kecil menengah yang belum memperbarui perangkat lunak tambalan (patch) untuk mengantisipasi sistem keamanannya atau perusahaan yang belum melengkapi sistem keamanannya dengan firewall. Sedangkan perusahaan besar yang rata-rata merupakan perusahaan multinasional sebagian besar sudah mendapat peringatan dari kantor pusat akan adanya virus tersebut.

�Biasanya perusahaan-perusahaan ini juga selalu memperbarui firewall dan lebih proaktif dalam menjaga sistemnya,� kata Cynthia di Jakarta kemarin.

Si cacing ini merupakan virus yang menyerang komputer yang menggunakan program Windows, yakni Windows NT, Windows 2000, Windows XP, dan Windows Server 2003, sehingga bisa mengakibatkan kerusakan yang serius pada jaringan internet.

Gejala yang ditimbulkan di komputer berbasis Windows XP dan Windows Server 2003 adalah sistem dapat me-reboot sendiri yang terjadi selang beberapa waktu tanpa perintah dari pengguna. Sedangkan pada Windows NT 4 dan Windows 2000 sistem menjadi sangat lambat. Di lingkungan jaringan di mana adanya mesin yang terinfeksi, jaringan area lokal (LAN) akan mengalami penurunan kinerja.

Untuk mengatasi serangan tersebut, perusahaan mendorong semua pengguna sistem pengoperasian Windows men-download tambalan yang tersedia di http://www.microsoft.com/security/incident/blast.asp atau http://www.microsoft.com/security/incident/blast.asp

Cynthia sebelumnya juga mengungkapkan, saat ini Microsoft juga telah bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menindak pelaku, baik perorangan maupun organisasi yang terlibat dalam aktivitas ini.

�Tindakan yang menyerang atau merusak sistem komputer dalam bentuk apapun merupakan tindakan kriminal,� kata Cynthia.

Sementara itu, berdasarkan data perusahaan antivirus Symantec Corp., sejak serangan virus ini awal pekan lalu sampai sekarang, virus ini telah menginfeksi lebih dari 570 ribu unit komputer di seluruh dunia yang menggunakan sistem operasi Windows 2000 dan Windows XP. Dari jumlah tersebut 50 ribu komputer terserang pada Sabtu (16/8).

Pengamat teknologi informasi Budi Rahardjo berpendapat, virus jenis cacing ini tidak termasuk jenis virus yang berbahaya, karena efek serangan virus ini tidak sampai merusak data. Selain itu, tidak ditemukan muatan yang ganas yang bisa mengakibatkan kerusakan data.

LovSan hanya mengakibatkan pengguna komputer tidak dapat menjalankan komputer, karena komputer tersebut akan terus menerus melakukan perintah shut down. Efek lainnya, komputer juga akan terus menerus mengirimkan perintah untuk melakukan koneksi ke internet untuk memperbarui Windows.

Selain membuat komputer mati, virus ini juga mengakibatkan lebar pita di jaringan untuk koneksi internet habis terpakai, karena komputer secara terus menerus melakukan perintah untuk mengupdate Windows dari internet.

Menurut Budi, sejak akhir pekan lalu, virus ini juga menyerang situs web Microsoft yang menyediakan tambalan anti-Blaster. Akibatnya, koneksi ke situs web Microsoft menjadi sulit.

�Padahal, untuk memperbaiki komputer yang terkena serangan, pengguna harus memperbarui tambalan Windows dari situs tersebut,� kata Budi saat dihubungi Koran Tempo pada kesempatan terpisah.

Sebagai gantinya, pengguna dapat menggunakan antivirus di masing-masing komputer yang terkena virus untuk sementara waktu, sampai situs web Microsoft dapat diakses lagi. laksmi nurwandini

No comments:

Post a Comment