Rabu, 6 September 2006.
Dili Ricuh
Australia Tambah Anggota Pasukan
Rabu, 06 September 2006 | 02:03 WIB
TEMPO Interaktif, Dili:Aksi pembakaran kemarin melanda Balide, Dili, Timor Leste, mengabaikan kehadiran misi penjaga perdamaian di negara muda usia itu. Sembilan rumah hangus terpanggang api, sementara penghuninya menyelamatkan diri.
Menurut pemantauan wartawan Tempo di Dili, aksi pembakaran itu dilakukan sekelompok orang tak dikenal. Kawanan itu pada Senin lalu diduga mendalangi keributan di Lorumata, Dili.
Peristiwa mutakhir itu diawali dengan aksi saling lempar batu dengan pemuda di sana. Patroli misi perdamaian yang mencoba melerai justru balik diserang. Mobil patroli yang mereka tumpangi pun dihancurkan. Pemilik mobil kabur meninggalkan massa. Dua pemuda terkena panah dan seorang lagi luka berat.
Kericuhan kembali marak terkait dengan kaburnya Mayor Alfredo Alves Reinado, perwira Polisi Militer desertir, beserta 56 anggotanya dari penjara Becora, Rabu pekan lalu. Komandan Pasukan Australia Brigadir Jenderal Mick Slater menampik bertanggung jawab. "Tugas pasukan internasional mengamankan Dili secara menyeluruh," kata Slater.
Agar tak saling lempar tanggung jawab, ia mengusulkan pemerintah Timor Leste menciptakan mekanisme kerja. "Agar tiap-tiap pihak menjalankan fungsinya dengan baik," tuturnya.
Kepada ABC di Sydney, Menteri Luar Negeri Alexander Downer menyatakan bahwa Australia, yang mengerahkan 1.500 tentara dan 200 polisi dalam misi perdamaian, akan menambah 1.600 polisi lagi, termasuk mempertahankan 650 serdadunya.
"Saya pikir paket 350 prajurit baret biru kiriman PBB tak cukup," tutur Downer. "Rasanya dukungan militer tetap diperlukan. Setidaknya berjaga-jaga bila situasinya kembali memburuk." Itu sebabnya, Canberra juga akan mengambil alih komando pasukannya.
Sejauh ini belum ada komentar dari Presiden Xanana Gusmao perihal kerusuhan, kaburnya Reinado, dan jumlah anggota pasukan perdamaian. Boleh dikatakan kini Gusmao jadi buruan wartawan nasional dan internasional yang ingin mendapat komentarnya.
ABC/AFP/SMH/ANDREE PRIYANTO/JOSE S AMARAL (DILI)
INDEKS BERITA LAINNYA :
No comments:
Post a Comment