Cari Berita berita lama

Republika - Unpas Buka Program PGSD Jenjang S1

Jumat, 17 Agustus 2007.

Unpas Buka Program PGSD Jenjang S1












BANDUNG -- Pada tahun ajaran 2007 ini, Universitas Pasundan (Unpas) membuka program studi baru yaitu pendidikan guru SD (PGSD) dengan jenjang S1. Baru diluncurkan Rabu (15/8), jumlah mahasiswa yang mendaftar sudah sebanyak 22 orang. Unpas akan menyediakan kursi bagi program studi baru ini untuk 140-150 orang yang akan dibuat menjadi tiga kelas. Pendaftaran calon mahasiswa baru itu akan berakhir sampai 27 Agustus. ''Guru SD sekarang dituntut untuk profesional, pendidikannya harus S1 sementara saat ini lembaga yang ada masih terbatas. Jadi Unpas membuka program studi ini,'' ujar Rektor Unpas, Prof Dr H M Didi Tarmudzi, MSi, usai launching PGSD kepada wartawan, Rabu (15/8). Didi mengatakan, Depdiknas sangat selektif memberikan izin kepada perguruan tinggi yang akan menyelenggarakan program PGSD ini. Di Bandung saja, hanya ada dua perguruan tinggi swasta yang diberi kesempatan untuk membuka program kependidikan. Pasalnya, persyaratan untuk membuka program tersebut cukup !
sulit. ''Yang membedakan PGSD Unpas dengan universitas lain adalah identitas keislaman dan kesundaan sebagai khas pengajaran Unpas,'' katanya. kie Polda Kirimkan Proyektil ke Labfor BANDUNG -- Hingga kini, Polda Jabar belum menemukan identitas proyektil yang menembus punggung warga Bojongsoang yang menjadi korban peluru nyasar di Jalan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (13/8) malam. Untuk menelusuri pemilik proyektil tersebut, Polda Jabar mengirimkan barang tersebut ke laboratorium forensik Mabes Polri, Rabu (15/8). Dalam berita sebelumnya, Rahmat Nugraha (41 tahun), Warga Kompleks Griya Bandung Asri II Blok C2 No 7, Kecamatan Bojongsoang, Kab Bandung, menjadi korban tewas peluru nyasar di Jalan Terusan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (13/8) malam. Kapolda Jabar, Irjen Pol Sunarko Danu Ardanto, mengatakan, Selasa (14/8) malam kapolwiltabes Bandung sudah diminta mengirimkan proyektil tersebut ke laboratorium forensik Mabes Polri. Menurut dia, hingga kini Polda Jabar belu!
m mengetahui identitas proyektil yang menewaskan staf Departem!
en Store
Griya tersebut. ''Saya tidak mau menduga-duga. Nanti saja hasil labfor (laboratorium forensik) akan saya sampaikan ke wartawan,'' ujar Sunarko dalam acara Pawai Pembangunan dan Karnaval Seni Budaya di Jalan Diponogoro Bandung, Rabu (15/8). san Sidang Lanjutan BWI-Gate Ditunda INDRAMAYU -- Sidang kasus dugaan korupsi dalam proyek penggemukan sapi di tubuh Perusahaan Daerah Bumi Wiralodra Indramayu (PD BWI) dengan terdakwa Isya Dirja, yang sedianya digelar Rabu (15/8), ditunda. Penundaan itu disebabkan jaksa penuntut umum (JPU) menyatakan belum siap. Seharusnya, agenda sidang kasus tersebut adalah pembacaan tuntutan oleh JPU terhadap terdakwa Isya Dirja. Terdakwa merupakan Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kab Indramayu serta mantan Direktur Agribisnis PD BWI. ''Kami minta sidang ini ditunda,'' ujar JPU, Nurlatifah, SH. Ketua majelis hakim, Jootje ,SH, mengabulkan permintaan tersebut, dan sidang akan dilanjutkan pada Senin (20/8) mendatang. Sementara it!
u, pada persidangan kasus serupa yang digelar PN Indramayu, Selasa (14/8), tim JPU menuntut tiga tahun penjara kepada terdakwa Muhammad, yang menjabat sebagai Dirut PD BWI. Selain itu, terdakwa juga diharuskan membayar denda Rp 100 juta subsider enam bulan kurungan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp 25 juta. Terdakwa yang merupakan mantan Asisten Bidang Perekonomian, dan kini menjabat sebagai staf ahli bupati Indramayu, menyatakan, akan memberikan pledoi (pembelaan) pada sidang yang akan datang. lis
( )

No comments:

Post a Comment