Cari Berita berita lama

Republika - TNI AU Dibekali Rudal QW-3 dalam Misi di Lebanon

Senin, 11 September 2006.

TNI AU Dibekali Rudal QW-3 dalam Misi di Lebanon












KEDIRI -- Peluru kendali (Rudal) jenis QW-3 menjadi salah satu bekal TNI Angkatan Udara (AU) dalam menjalankan misi perdamaian di Lebanon, mulai 28 September mendatang. Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Herman Prayitno, mengatakan pemberian bekal rudal itu untuk menunjukkan seriusnya misi yang diemban. QW-3 adalah rudal buatan Cina yang memang menjadi perlengkapan pasukan elite TNI AU: Paskhas. ''QW-3 merupakan rudal tercanggih yang dimiliki TNI-AU, yang berguna untuk menangkal serangan musuh,'' kata Herman pada acara Reuni Akbar ke-60 SMA Negeri 1 Kediri di Kediri, Jawa Timur, Ahad (10/9). TNI AU mengirimkan 37 personel Paskhas ke Lebanon plus dua staf, sehingga totalnya 39 personel. Mereka merupakan bagian personel satu batalyon mekanis berkekuatan 851 orang yang dikirimkan TNI. Selain TNI AU, TNI Angkatan Darat mengirim 576 orang dan TNI Angkatan Laut 221 orang. Sebelum diberangkatkan, ke-851 personel ini menjalani latihan khusus di Markas Divisi-I Kostrad, Cilodong,!
Bogor. ant PPP Harus Berani Menjadi Partainya Anak Muda SEMARANG -- Ketua Pengurus Harian Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PHP-PPP), Arief Mudatsir Mandan, meminta partainya berani berubah agar optimal mendulang suara dalam pemilu. Salah satunya, kata dia, adalah mengubah anggapan selama ini yang mengesankan PPP sebagai partainya orang tua menjadi partainya anak muda. ''Ke depan, PPP harus berani menjadi partai untuk anak muda, partai masa depan. Artinya, yang tampil dalam kepengurusan kelak adalah anak-anak muda yang enerjik, progresif, serta inovatif,'' papar Arief di sela peluncuran bukunya yang berjudul Trologi Pembaruan PPP di Hotel Grand Candi, Semarang, Ahad (10/9). Selain itu, kata Arief, untuk memperbaiki kinerja PPP, yang harus dilakukan kader Partai Ka'bah itu adalah meningkatkan kemampuan mengoperasionalkan partai. Selama ini, kata Arief, yang ditonjolkan, kata dia, hanya ideologi dan jargon-jargon politik. Padahal, kata dia, partai harus mampu membuat progr!
am. PPP, kata Arief, harus bisa menawarkan program-program ya!
ng langs
ung menyentuh kalangan rakyat bawah.owo Muzadi Minta PKB Patuhi MA PROBOLINGGO -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, meminta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Muktamar Surabaya mematuhi putusan Mahkamah Agung. Sebelumnya, dalam putusannya, MA telah memenangkan PKB versi Muktamar Semarang. ''Mereka harus mematuhi keputusan hukum yang sudah berkekuatan hukum tetap, siapapun itu,'' kata Muzadi saat dikonfirmasi wartawan usai menghadiri acara Musyawarah Wilayah PPP Jawa Timur di Pondok Pesantren Nurul Qadim Kali Kajar, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (9/9). Menurut Hasyim, setelah turunnya putusan MA itu, memang masih terbuka peluang peninjauan kembali (PK). ''Tapi, ujung-ujungnya paling juga nggak akan jauh berbeda dari keputusan sebelumnya. Indikasi ini bisa dilihat dari sikap para pejabat pemerintah yang sudah melaksanakan putusan MA itu,'' katanya. Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, ini, kekecewaan terhadap putusan MA wajar belak!
a. Namun seyogianya, kata dia, kekecewaan tidak diwujudkan dengan mengajukan PK, tapi melakukan kompromi.ant
( )

No comments:

Post a Comment