Cari Berita berita lama

Republika - Tank Tua, Bintang Latihan Puncak TNI AD

Kamis, 7 Desember 2006.

Tank Tua, Bintang Latihan Puncak TNI AD












TNI AD menggelar latihan lintas udara Kartika Yudha 2006 di Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, sejak 27 November 2006. Pada puncak latihan yang digelar Rabu (6/12), tank tua AMX-13 mempertontonkan kehebatannya di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Panglima TNI, KSAD, dan beberapa anggota Komisi I DPR. Dalam latihan ini TNI AD mengerahkan lebih dari 4.000 personel dari berbagai kesatuan seperti Kostrad, Kopassus, Kodam III Siliwangi, dan kekuatan Penerbangan TNI AD (Penerbad). Menurut Komandan Pendidikan dan Latihan TNI AD, Letjen Cornel Simbolon, latihan menyimulasikan skenario invasi negara agresor yang mencoba menduduki Ibu Kota Jakarta dari arah selatan dan barat. ''Negara agresor bertujuan ingin menguasai sumber daya alam di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia,'' kata Simbolon memberi penjelasan kepada rombongan Yudhoyono. Latihan dimulai dengan tembakan meriam artileri medan 105 mm terhadap sasaran yang ada di Bukit Put!
ri, Bukit Jambe, dan Bukit Sentul yang terletak di pinggir pantai dengan ketinggian 150 m. Kemudian disusul dengan bantuan tembakan dari tiga pesawat OV-10 Bronco yang menembakkan roket 2,75 inci jenis folded fin air rocket (roket sirip terlipat). Kemudian giliran dua helikopter NBO-105 Bolkow buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) yang juga menembakkan roket yang sama. Aksi tembakan udara ditutup oleh helikopter serang MI-35P buatan Rusia yang menembakkan kanon 30 mm dan roket C-8 kaliber 80 mm yang mampu memebus baja 40 mm. Setelah itu pasukan dari Batalion Infanteri 30 Sumedang dan Brigade Infanteri 15 Kujang II Kodam III Siliwangi menyerbu. Disusul satu kompi terdiri 10 tank AMX-13 dari Batalion Kavaleri 4 Kodam Siliwangi. Nah, saat itulah muncul satu tank AMX-13 sekira 50 meter di depan tribun Presiden, para menteri, dan anggota Komisi I. Dengan senjata meriam panjang kaliber 105 mm, tank buatan Prancis itu menembak dengah tepat sasaran 'tank musuh' yang terletak di jarak!
800 meter. Tepuk tangan penonton pun terdengar dan dari tribu!
n terden
gar penjelasan, ''Inilah Tank AMX-13 buatan Prancis tahun 1963,'' kata pembaca narasi latihan perang. AMX-13 dengan berat 15 ton merupakan tank ringan namun dilengkapi meriam laras panjang kaliber 105 mm yang mampu menghajar tank utama (main battle tank) lawan yang lebih besar dari jarak jauh. Dengan kemampuan ini, AMX-13 dijuluki pembantai tank (tank buster) dan Israel sukses menggunakannya dalam perang tank melawan Syria pada tahun 1960 yang berkekuatan tank-tank Rusia jenis T-55 dan T-62 berbobot 40 ton. Pujian Presiden Usai latihan Yudhoyono pun memberi pujian pada para prajurit. ''Infanteri telah tunjukkan taktik dan ketrampilan yang baik. Tank-tank melakukan manuver dan tembakan yang akurat,'' kata Yudhoyono. Dia berpesan, TNI harus ingat lima pedoman. Pertama, prajurit yang terampil, siap tempur, dan bermental kuat. Kedua kesiapan material berupa logistik dan persenjataan yang memadai. Ketiga kecepatan pergerakan pasukan. Keempat kesejahteraan prajurit dan keluarganya!
. Terakhir, kepemimpinan TNI yang baik, bertanggung jawab, dan menyayangi prajuritnya. Mengenai persenjataan dan prajurit, Yudhoyono mengatakan Indonesia mempunyai tradisi bisa menang walau persenjataan kalah jumlah, kualitas, dan kecanggihan daripada musuh karena kita mempunyai prajurit yang tangguh. ''Tradisi ini harus dipertahankan,'' ujarnya. Namun dia juga berjanji, bila kekuatan ekonomi negara membaik, maka postur kekuatan TNI berupa sistem persenjataannya akan ditingkatkan secara bertahap. ''Kita minta DPR yang kebetulan hadir untuk bisa menentukan anggaran yang tepat, tak lebih dan tak kurang. Kalau anggaran itu digunakan dengan baik tentu hasilnya baik,'' kata mantan Komandan Brigade Infanteri 17 Kujang Kostrad itu.
(rahmad budi hartarto )

No comments:

Post a Comment