Kamis, 9 Maret 2006.
Nyawoung Aceh Luncurkan Album Inong Aceh
Sukses meluncurkan dua album Nyawoung dan World Music From Aceh, Komunitas Nyawoung Aceh kembali meluncurkan album baru bertajuk Tuboh. Album yang dinyanyikan secara solo oleh Kurniatun Z ini lebih dikhususkan untuk mengembalikan semangat perempuan Aceh dalam memberi dukungan membangun moral dan generasi masa depan Aceh yang lebih cerdas. Ida Ilyas, produser pada album ini, menyatakan ada beberapa pertimbangan mengapa pada album lagu Aceh ini pihaknya sangat berpihak kepada tema seputar nasib perempuan Aceh. Alasan pertama, kata Ida, perempuan Aceh merupakan inti dari persoalan untuk dapat membangun Aceh pascatsunami dan konflik bersenjata. Alasan selanjutnya, perempuan Aceh termasuk kelompok terbesar dalam menanggung risiko konflik. ''Bahkan bisa jadi, baru kali pertama di dunia bahwa ada satu kampung yang hanya dihuni oleh para janda karena kaum lelakinya telah lari atau tewas sebagai korban konflik,'' kata Ida. Ida menjelaskan dengan ragam kondisi yang menimpa ka!
um hawa Aceh itu, tidak mengherankan jika dalam realitas sosial kerap dijumpai adanya peran ganda seorang perempuan di Negeri Serambi Makkah itu. ''Satu sisi mereka berperan sebagai ibu, tapi di lain kesempatan mereka harus memerankan tugas sebagai ayah dari anak-anaknya,'' ujarnya. Album lagu ini, kata Ida, bisa juga menjadi bahan perenungan bagi seluruh publik di Tanah Air. ''Setidaknya perenungan ini sebagai koreksi setelah berbagai persoalan melanda kampung halaman.'' Mengenai alasan pemilihan Kurniatun Z sebagai penyanyi, Ida menjelaskan, karena yang bersangkutan sudah memiliki prestasi baik di Tanah Rencong. Selain itu, warna suara yang dimiliki Kurniatun terasa lebih 'teduh' buat seorang perempuan. Di samping itu, sambung Ida, Kurniatun memiliki pula pengalaman terhadap nasib perempuan Aceh. Dari enam bersaudara, Kurniatun hanya memiliki seorang saudara laki-laki. Bahkan pada peristiwa tsunami lalu, kakak-kakaknya yang perempuan terbilang gigih melawan gelombang un!
tuk menylematkan keluarga. ''Mereka juga masih harus menyelama!
tkan ana
k-anaknya yang juga perempuan,'' ujarnya. Di album yang mengangkat spirit Inong Aceh itu, Kurniatun menyanyikan sebanyak sebelas lagu Aceh. Dalam album ini, Rafli, salah satu musisi jazz-etnik yang sempat tampil di ajang Java Jazz Festival 2006, turut pula menyumbangkan sebuah lagu berjudul Wasiet Mak. Lagu tersebut memberikan pesan pentingnya perdamaian. ''Kita mengharapkan lagu ini dapat mewakili suara perempuan dalam pendukung proses perdamaian di Aceh serta mengembalikan anak-anak Aceh pada aktifitasnya yang positif tanpa adanya hasutan dari pihak mana pun,'' urai Idan.
( akb )
No comments:
Post a Comment