Cari Berita berita lama

Republika - Cair, Anggaran Waduk Cibatarua

Selasa, 9 Januari 2007.

Cair, Anggaran Waduk Cibatarua












GARUT -- Pembangunan Waduk Cibatarua yang melintas di tiga kecamatan di wilayah Garut Selatan, terus dilakukan. Untuk 2007, angggaran yang pasti dikucurkan untuk pembangunan waduk itu jumlahnya mencapai Rp 500 juta. ''Anggaran yang dikucurkan tahun ini, kami fokuskan untuk pembangunan dua bendungan yang ada di proyek tersebut,'' ujar Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) Kabupaten Garut, Ir Uu Saepudin, kepada Republika, Senin (8/1). Dengan cairnya anggaran 2007 itu, kata Saepudin, maka hingga saat ini anggaran yang sudah tersedot dalam proyek tersebut jumlahnya mencapai Rp 1 miliar. Saepudin mengatakan, dua bendungan yang masuk dalam prioritas itu di antaranya bendungan Citamiang Cangikir. Saat ini, kata dia, pembangunan bendungan tersebut sudah masuk dalam tahap konstruksi dan pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor yang melibatkan masyarakat setempat. Saat yang sama, ratusan warga dan elemen masyarakat dari 10 desa yang ada di tiga kecamatan, yakni!
Kec Bungbulang, Pamulihan dan Pakenjeng mendatangi kantor DPRD Kab Garut di kawasan Patriot. Kedatangan warga itu meminta pemkab mengucurkan dana untuk proyek pembangunan waduk Cibatarua. mus Penderita Gizi Buruk Kembali Ditemukan INDRAMAYU -- Kasus anak yang menderita gizi buruk, kembali ditemukan di Kab Indramayu. Kali ini, kondisi itu dialami Katirih bin Tasek (6 tahun), warga Desa Benda Blok Tegalagung, RT 03 RW 04, Kecamatan Karangampel. Sejak Senin (8/1), Katirih dirawat di RSUD Indramayu. Sebelumnya, dia hanya dibiarkan tergolek lemas di rumahnya yang berukuran 2 X 3 meter. Hal itu dikarenakan ketidakmampuan orangtuanya untuk membawanya ke rumah sakit. Sehari-hari, orangtua Katirih hanya bekerja sebagai nelayan kecil dengan penghasilan pas-pasan. Dokter anak di RSUD Indramayu, dr Zulmansyah, membenarkan, Katirih menderita gizi buruk. Namun, sambung dia, kondisi gizi buruk itu dipicu penyakit asites (gangguan fungsi hati). ''Untuk menyembuhkan kondisi gizi buruknya, !
penyakit asites yang diderita Katirih harus diobati terlebih d!
ulu,'' k
atanya. Sementara itu, kondisi gizi buruk yang dialami Katirih telah mengundang kemarahan Bupati Indramayu, H irianto MS Syafiuddin. Dia menegaskan, telah mengimbau kepada seluruh camat maupun kuwu untuk segera melaporkan kasus gizi buruk agar segera diatasi. ''Saya tidak suka laporan ABS (asal bapak senang, red),'' tegasnya. lis Pembuatan Akte Gratis tidak Merata SUKABUMI -- Pembuatan akte kelahiran gratis di Kab Sukabumi belum dilakukan secara merata. Pasalnya, pembuatan akte itu hanya dilakukan di beberapa titik kecamatan. ''Dewan mendorong instansi terkait agar merealisasikan pembuatan akta kelahiran gratis secara mudah dan merata,'' kata Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Iwan Ridwan, kepada Republika, Senin (8/1). Menurut dia, berdasarkan perda yang disahkan pada pertengahan 2006 lalu, pembuatan akte kelahiran digratiskan dan dilakukan di tiap kecamatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika, pembuatan akte gratis hanya dilakukan di beberapa titik s!
eperti di Kecamatan Cisaat dan Palabuhanratu. Sedangkan di 45 kecamatan lainnya, masih dilakukan pemungutan biaya. Pembuatan akte kelahiran gratis itu diberikan untuk kelahiran biasa pada 60 hari pertama saat bayi lahir. ''Kami berharap agar pembuatan akte gratis itu, pada 2007 ini, dapat dilakukan secara merata di tiap kecamatan,'' ujarnya. Ketika dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Kepala Kantor Catatan Sipil (Casip) Kab Sukabumi, Akos Kosasih, tidak aktif.rig
( )

No comments:

Post a Comment