Senin, 13 Desember 2004.
Tembak di Tempat untuk Narapidana KaburMedan - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Irjen Iwan Panjiwinata menyatakan, jika dalam waktu dua kali 24 jam puluhan narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, tidak menyerahkan diri, ia minta tembak di tempat. "Sebelum polisi menindak tegas, kita beri tempo dua kali 24 jam untuk menyerahkan diri. Kalau tidak, maka akan dibedil. Ini sudah keterlaluan," kata Iwan, Sabtu (11/12).
Iwan juga minta semua keluarga narapidana yang mengetahui keberadaan mereka yang kabur untuk melaporkan kepada polisi. Sebab, kalau tidak dilaporkan, justru akan merugikan keluarga dan yang bersangkutan.
Sebanyak 31 narapidana kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Anak Tanjung Gusta, Jumat (10/12) dini hari. Mereka berhasil melarikan diri setelah menjebol asbes langit-langit aula dan melompati pagar penjara setinggi 8 meter dengan cara memanjat menggunakan kain sarung yang dipilin. Mereka yang kabur, sebagian besar merupakan narapidana narkotik dan obat berbahaya. Polisi membentuk tim khusus Reserse Kriminal untuk mengejar mereka. bambang soed/hambali
1.841 Pegawai Honor Ancam Mogok
KENDARI - Sebanyak 1.841 pegawai kontrak alias honor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mengancam mogok kerja karena honor mereka belum dibayarkan selama enam bulan berturut-turut.
"Kami ini juga punya tanggungan istri dan anak. Kalau cuma sebulan, kami masih mau mengerti tapi ini sudah enam bulan honor kami belum dibayar. Kan keterlaluan namanya," kata Koordinator Forum Komunikasi Pegawai Honor Tidak Tetap Kabupaten Konawe, Asis Akbar Saepi, Minggu (12/12).
Menurut Asis, keberadaan pegawai honor seperti dirinya telah diakui secara resmi dengan adanya Surat Keputusan Bupati Konawe tentang pengangkatan pegawai harian tidak tetap dan kontraknya selama setahun.
Kepala Badan Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kabupaten Konawe, Djumardin, mengakui soal belum dibayarnya honor ribuan pegawai kontrak di daerahnya. Namun, ia minta para pegawai kontrak tidak mogok kerja karena hal itu akan memacetkan seluruh aktivitas perkantoran pemerintah dan mengganggu pelayanan kepada masyarakat. dedy kurniawan
Hari Antiperdagangan Anak Diperingati
SOLO - Untuk memperingati Hari Antiperdagangan Anak, puluhan aktivis lembaga swadaya masyarakat anak di Solo, Minggu (12/12) sore menggelar performance art di Bundaran Gladak. Mereka juga mengumpulkan tanda tangan sebagai petisi guna mendesak agar pemerintah lebih serius memberikan perlindungan terhadap korban perdagangan anak.
Aksi ini juga diwarnai dengan kegiatan simpatik pembagian bunga kepada para pengguna jalan. Berbagai poster yang berisi tuntutan dan aspirasi mereka dibentangkan dalam aksi yang juga diikuti oleh anak-anak korban perdagangan.
Menurut koordinator Aksi Peringatan Hari Antiperdagangan Anak di Solo, Dinding Sugiyantoro, empat tahun pemerintah Indonesia telah menandatangani Protokol Antiperdagangan Anak dan Perempuan. Namun, selama ini belum terlihat usaha serius dari pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap korban perdagangan anak. "Seharusnya Presiden SBY menjadikan program memerangi trafficking dalam program 100 hari," ujarnya. imron rosyid
Gunung Soputan Minahasa Meletus
Manado - Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, kembali meletus, Sabtu (12/12) pukul 00.50 Wita. Gunung setinggi 1.783 meter ini memuntahkan abu dan awan panas. "Tinggi asap dan debu lebih kurang 1.000 meter," kata Kepala Seksi Subdirektorat Pengamatan Gunung Api Sulawesi dan Maluku, Saut Simatupang, Minggu (12/12).
Menurut dia, debu yang dikeluarkan mengarah ke bagian timur, sedang awan panas mengarah ke arah timur dan selatan. Dibandingkan letusan Oktober lalu, letusan kali ini lebih besar. Pada Oktober lalu, Gunung Soputan meletus dengan memuntahkan debu dan lava pijar yang berguguran di sekitar gunung.
Petugas pos pengamat Gunung Lokon dan Mahawu di kota Tomohon, Yudi Johara, mengatakan hingga Minggu siang masih terdengar suara gemuruh sampai di Pos Pengamat Soputan di kota Menara. Leleran lava yang berguguran dari Gunung Soputan terhalang di Bukit Riendengan dan Pemandangan. Gunung Soputan dikelilingi beberapa bukit, antara lain Kalelondei, Manimporok, dan Kalewung, yang biasanya dapat membendung lava saat terjadi letusan. verrianto madjowa
Penjagaan Kejaksaan Sumatera Selatan Diperketat
Palembang - Untuk mengantisipasi ancaman dan teror menyusul terbakarnya rumah dinas Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu Rusdi Taher, beberapa rumah dinas pejabat kejaksaan di Sumatera Selatan dijaga ketat aparat.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, Andi Syarifuddin, Minggu (12/12) mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan penjagaan selama 24 jam di kantor Kejaksaan Tinggi maupun rumah dinas. Penjagaan itu sudah dilakukan sejak Jumat (10/12). "Kita sudah mengantisipasi kemungkinan ancaman-ancaman dan teror itu. Bahkan sejak pagi kemarin pihak kepolisian sudah berjaga-jaga di rumah dinas dan kantor," ujarnya.
Menurut Andi, sebenarnya selama ini sudah ada petugas yang menjaga, namun setelah peristiwa di Bengkulu itu, penjagaan ditingkatkan dengan menambah personel dari kepolisian. Tentang pengawalan khusus dirinya, Andi mengatakan, "Kalau untuk penjagaan pribadi tidak perlu, saya serahkan semua kepada Yang Di Atas karena semua sudah diatur. Kita bekerja ini dengan niat yang baik, jadi bismillah saja." arif ardiansyah
No comments:
Post a Comment