Cari Berita berita lama

KoranTempo - Persembunyian Sofyan Daud Terus Dikepung

Senin, 2 Juni 2003.
Persembunyian Sofyan Daud Terus DikepungLHOKSEUMAWE -- Pasukan gabungan TNI hingga kemarin sore masih terus mengepung Desa Glumpang Umpung Uno, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara. TNI meyakini, daerah itu adalah tempat persembunyian juru bicara militer Gerakan Aceh Merdeka Sofyan Daud.

"Sesuai informasi yang kami terima dari masyarakat, (Sofyan memang bersembunyi di sana)," kata Juru Bicara Operasi TNI di Aceh Letnan Kolonel Ahmad Yani Basuki kepada wartawan di Lhokseumawe kemarin.

Yani menambahkan, pasukan TNI juga terus melakukan penyempitan untuk membatasi ruang gerak anggota GAM. Namun, ia menolak menyebutkan jumlah personel TNI yang dikerahkan ke wilayah itu. Informasi yang diperoleh Tempo News Room di lapangan menyebutkan, Komando Operasi TNI telah mengerahkan sekitar 1.200 personel ke kawasan pesisir timur Aceh Utara, sekitar 70 kilometer arah timur Lhokseumawe itu.

Soal adanya informasi bahwa Panglima Militer GAM Muzakir Manaf juga bersembunyi di kawasan itu, Yani mengaku belum bisa memberikan jawaban. "Kami terus mengidentifikasi tokoh-tokoh yang menjadi sasaran," katanya.

Dihubungi secara terpisah, Sofyan Daud membantah ada di lokasi pengepungan. Dia mengaku telah meninggalkan wilayah itu dalam beberapa bulan terakhir. "Saya kini ada di Komando Operasi Tiro," katanya kepada Koran Tempo yang menghubunginya dari Jakarta.

Sofyan juga menyatakan, tak ada lagi pasukannya di Tanah Jambo Aye. Karenanya, ia mengklaim, serangan TNI ke kawasan itu tak berpengaruh apapun. Meski begitu, ia mengaku terus memantau serangan TNI. "Mereka (TNI) terus menyerang dari darat dan menggunakan pesawat. Korbannya bukan kami, tetapi warga sipil," katanya.

Menghadapi pengepungan ini, Sofyan mengatakan, GAM tidak akan mengubah strategi apapun. "Kami tidak perlu mengubah strategi karena jelas, korban serangan TNI adalah sipil. Hanya dua persen tentara GAM yang kini jadi korban," ujarnya.

Pengepungan TNI di kawasan Desa Glumpang Umpung Uno mulai dilakukan sejak Jumat pagi. Pasukan Cakra bergerak dari Markas Koramil 14/Panton Labu. Sebelumnya, sejumlah personel Baladika dari Satgas Mobil I Komando Operasi TNI mengaku telah menyusup ke daerah sasaran sejak dini hari.

Penyerbuan, menurut Panglima Komando Operasi TNI Brigjen Bambang Darmono, yang datang langsung ke lokasi pada Sabtu lalu, tidak hanya untuk menyergap para pentolan GAM. Namun, menurut dia, juga untuk menghancurkan titik yang menjadi konsentrasi kelompok bersenjata itu. "Kami mengintensifkan operasi ini sampai titik konsentrasi mereka. Kami datangi lalu kami hancurkan," katanya.

Bambang kemarin membakar kendaraan sitaan, yang menurut dia, milik GAM di Babah Krueng, Sawang, Aceh Utara. TNI mengklaim mendapatkan mobil itu pada operasi penyergapan pada 24 Mei lalu.

Kendaraan yang dibakar terdiri atas 1 buah Kijang pick up biru tua dan 6 buah sepeda motor bebek. Menurut Komandan Detasemen Pemukul 2 Mayor Suharso, pemimpin operasi, kendaraan itu disita dari rumah seorang petinggi GAM, yaitu Tengku Zaini, Panglima Operasi Pase Sawang.

Menurut Bambang, pembakaran dilakukan karena hasil sitaan itu adalah kendaraan operasional GAM. "Untuk itu kami berupaya membakar, agar GAM tak dapat melakukan operasinya lagi di sini," tuturnya.

Selain itu, pembakaran juga dilakukan untuk mencegah hasil sitaan digunakan anggota TNI. Jika dilakukan, menurut dia, akan menimbulkan rasa tidak senang dan iri antar para prajurit. "Yang pada akhirnya anggota TNI alan saling berkelahi," katanya menjelaskan.

Dari operasi kemanusiaan, salah satu operasi terpadu yang digelar pemerintah, Pemerintah Kabupaten Bireuen menyatakan akan segera membangun ruang kelas darurat untuk menampung siswa yang sekolahnya dibakar. Bupati Bireuen Mustafa A. Glanggang kemarin mengatakan, pembangunan akan dimulai pekan ini.

Mustafa memperkirakan, pembangunan ruang darurat akan memakan biaya Rp 5-6 juta per unit. Dananya dari bantuan Departemen Pendidikan Nasional, sekitar Rp 2,5 miliar. Sekolah darurat akan dibangun di tanah-tanah lapang.

Di Bireuen, tak kurang dari 133 gedung sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah umum dibakar sejak darurat militer diberlakukan. Jumlah itu sekitar 40 persen dari total jumlah sekolah di wilayah ini. Dari 10 kecamatan di Bireuen, Kecamatan Peusangan yang paling banyak terdapat sekolah dibakar.

Di Banda Aceh, Menteri Kesehatan Achmad Sujudi menyatakan, distribusi obat-obatan dan peralatan medis ke rumah sakit dan sejumlah lokasi pengungsian akan mengalami hambatan karena masih adanya gangguan transportasi.

"Kami akan bicarakan kembali dengan pihak terkait solusi agar obat-obatan dapat segera didistribusikan," ujar Sujudi saat berkunjung ke Rumah Sakit Zainoel Abidin, Banda Aceh, kemarin.

Menurut dia, pemerintah menyediakan dana sebesar Rp 134 miliar untuk operasi kemanusiaan bidang kesehatan. Sebanyak Rp 50 miliar di antaranya untuk dana darurat seperti perekrutan tenaga dan pengadaan peralatan medis.

Sujudi menjelaskan, pemerintah juga akan mengirimkan bantuan tujuh unit ambulans di setiap rumah sakit di tujuh kabupaten. Sedangkan untuk kabupaten pemekaran seperti Aceh Jaya, Nagan Raya, dan Aceh Tamiang masing-masing memperoleh enam unit ambulans. Saat ini, baru dua unit yang dikirim ke Aceh.

Dinas kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam juga merekrut 2.700 paramedis dan relawan kemanusiaan yang akan ditempatkan di sejumlah rumah sakit, puskesmas serta lokasi penampungan pengungsi.

Data terakhir Dinas Kesehatan menyebutkan saat ini, pengungsi di Aceh berjumlah 21.252 jiwa dengan 5.661 kepala keluarga. Dari jumlah itu, 788 diantaranya masih bayi, 2744 umur balita, 884 jiwa ibu hamil dan 673 jiwa lainnya berusia lanjut. Namun, data terakhir dari Penguasa Darurat Militer di Aceh menyebutkan, pengungsi saat ini berjumlah 16.228 jiwa yang terdiri dari 4.356 kepala keluarga. Mereka tersebar di 16 titik pengungsian. zainal/manan/candraningrum/yuswardi

No comments:

Post a Comment