Cari Berita berita lama

KoranTempo - Pengacara Penggugat Presiden Megawati Diteror

Jumat, 21 Pebruari 2003.
Pengacara Penggugat Presiden Megawati DiterorJAKARTA - Teror menimpa pengacara gugatan perwalian (class action) terhadap Presiden Megawati soal kenaikan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik, dan tarif telepon. Peneror memaksa pengacara mencabut gugatan itu.

Habiburochman, juru bicara Serikat Pengacara Rakyat (SPR) yang menangani gugatan ini, peneror mendatangi kantor mereka di Jalan Gardu I No 25/3 Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Rabu (19/2) siang. Belasan orang tak dikenal menganggap gugatan yang mereka ajukan untuk menjelek-jelekkan Megawati.

"Oh ini toh, kantor pengacara sontoloyo, kalian jangan menjelek-jelekan presiden terus lah! Kalau kalian terus menjelek-jelekan presiden gua habisin," kata Habiburochman kemarin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, menirukan salah seorang peneror

Masih menurut Habiburochman, peneror masih melanjutkan ancamannya, "Sudahlah jangan sok jago elu, emang punya nyawa berapa?"

Ia mengisahkan belasan laki-laki berbadan tegap dan memakai pakaian serba hitam itu datang pukul 11.00. Mereka memaksa masuk kantor serikat pengacara untuk mencari dirinya. "Mereka bawa tongkat pemukul bisbol untuk mengancam kami,"katanya.

Sambil membentak-bentak dirinya, Habiburochman menuturkan, para preman itu memaksa meminta berkas gugatan yang mereka tangani. Setelah mendapatkan berkas gugatan, mereka meninggalkan kantor dengan mengendarai dua Toyota Kijang yang diparkir di tepi jalan menuju Pasar Minggu.

Dia menduga pelaku adalah orang-orang suruhan yang dekat dengan PDI Perjuangan. Ia menunjuk ucapan tamu tak diundang itu yang bernada membela Megawati.

Gugatan perwalian terhadap Presiden soal kenaikan harga ini ini dilakukan Gerakan Pemuda Kerakyatan yang didampingi Serikat Pengacara Rakyat sebagai kuasa hukum. Sidang pertama gugatan ini direncanakan kemarin tetapi urung dilakukan karena pengacara tergugat tidak muncul. "Sampai sekarang kuasa hukum tergugat belum muncul," kata Habiburochman.

Sejumlah orang yang mengaku anggota Gerakan Pemuda Kerakyatan tampak hadir di ruang persidangan. Gugatan ini diwakili antara lain oleh sekretaris jenderal organisasi itu, Ricky Tamba.

Habiburochman lalu mengatakan teror semacam itu menambah panjang catatan kekerasan terhadap gerakan demokrasi yang terjadi akhir-akhir ini. Dia mencontohkan pekan lalu kantor Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Solo diobrak-abrik preman dan kantor Partai Rakyat Demokratik Yogyakarta dibom, akhir Februari lalu.

Sementara itu di Jakarta, ia menuturkan, pemukulan dan penangkapan terhadap demonstran terus terjadi. Menurut dia, teror pasti dilakukan oleh pihak-pihak yang merasa kepentingannya terganggu. sam cahyadi

No comments:

Post a Comment