Cari Berita berita lama

KoranTempo - Harian Fajar Banten Didatangi Wartawan 'Bodrek'

Kamis, 2 September 2004.
Harian Fajar Banten Didatangi Wartawan 'Bodrek'BANTEN -- Sekelompok orang yang mengaku wartawan dari media mingguan dan bulanan "menggeruduk" kantor harian Fajar Banten di Jalan Ahmad Yani, kota Serang, kemarin siang. Mereka memprotes berita Fajar Banten edisi Rabu (1/9) tentang wartawan "bodrek", orang yang mengaku wartawan, tapi tak memiliki media.

Berita itu mengemukakan, keberadaan wartawan bodrek sudah meresahkan banyak kalangan di Banten. Dalam berita itu juga disebutkan ciri-ciri dan beberapa lokasi yang dijadikan tempat mangkal para wartawan bodrek, di antaranya di belakangan gedung DPRD Banten, Dinas Perhubungan, dan kantor Badan Pertanahan Provinsi Banten.

Dudi, redaktur Fajar Banten, mengatakan, kedatangan kelompok itu mengagetkan sejumlah karyawan Fajar Banten. "Mereka tiba-tiba datang dan langsung menggeber-geberkan motornya."

Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Banten Kurdi Matin mengatakan, wartawan bodrek merupakan fakta yang sudah menasional. Menurut dia, masalah ini harus diselesaikan secara bersama antara kalangan pers, instansi pemerintah, maupun swasta melalui proses penyadaran tata krama jurnalistik. faidil akbar

Polisi Identifikasi Pembunuh Keluarga Direktur

Lhokseumawe -- Kepolisian Resort Kabupaten Aceh Utara telah mengetahui ciri-ciri tersangka pembunuh lima anggota keluarga Ampon Man, Direktur PT Mina Jaya Utama Lhokseumawe. Kepala Polres Aceh Utara Ajun Komisaris Besar Agussalim kemarin mengatakan, kasus pembunuhan yang terjadi dua bulan lalu itu sudah mulai mencapai titik terang. "Tinggal waktu saja, dalam waktu dekat semuanya akan terbongkar."

Agussalim menambahkan, hingga hari ini calon tersangka pembunuhan dengan racun serbuk merkuri ini sudah diketahui cirinya. Pelaku adalah orang yang sudah mengenal korban, kata dia. Polisi belum bisa meringkus pelaku karena barang bukti yang mengarah pada dugaan itu telah dihanguskan pelaku.

Menurut dia, Polres Aceh Utara mendapat bantuan Tim Mabes Polri, yakni Ajun Komisaris Besar Abdul Naseer dan Ajun Komisaris Besar A.D. Sutiana dari Badan Reserse Kriminal dalam menyidik pembunuhan ini. Tim yang bekerja sejak pertengahan Agustus itu telah kembali ke Jakarta. imran ma

No comments:

Post a Comment