Cari Berita berita lama

KoranTempo - FPI Surakarta dan Laskar Islam Solo Tolak Pembubaran

Jumat, 8 November 2002.
FPI Surakarta dan Laskar Islam Solo Tolak Pembubaran SOLO -- Adanya pembubaran Laskar Jihad dan pembekuan Front Pembela Islam (FPI) tidak membuat laskar-laskar Islam di Solo ikut-ikutan bubar. Front Pemuda Islam Surakarta dan Laskar Islam Solo tetap bertekad berjuang dan berdakwah dengan organisasi mereka, dan tidak ada niat untuk membubarkan atau membekukan diri.

"Kami tidak akan membubarkan atau membekukan diri. Wadah organisasi ini masih solid untuk kami gunakan berdakwah," ujar Warsito Adnan, Ketua Umum Front Pemuda Islam Surakarta, kemarin di Solo.

Sebelumnya, lewat rapat singkat dua hari lalu yang dihadiri sesepuh FPI, Dewan Pimpinan Pusat FPI tadi malam mengumumkan pembekuan kegiatan organisasi itu di seluruh Indonesia. Meski demikian, secara organisasi FPI tidak dibubarkan. Maklumat Pembekuan Laskar FPI itu dibacakan Sekretaris Jenderal FPI H. Ahmad Shabri Lubis di sekretariat FPI, Jalan Petamburan, Jakarta.

Dalam maklumatnya, mereka menyebut tujuan pembekuan untuk evaluasi, pembenahan, dan pembinaan kelaskaran. Lubis juga menegaskan, segenap Dewan Pimpinan Daerah, wilayah, cabang, dan posko-posko FPI se-Indonesia wajib melaksanakan maklumat itu.

Menurut Warsito, FPI dan FPI Solo berbeda. "Kami tidak ada hubungan struktural dengan FPI," ujarnya. Jika mereka sering terlibat aksi gerakan bersama-sama, ujar Warsito, hanya karena memiliki kesamaan pandangan dan ideologi dalam berjuang. Tapi, menurut dia, secara organisatoris mereka tidak punya hubungan.

Selain itu, dalam gerakan mereka juga memiliki perbedaan dengan FPI. "Dalam hal sweeping tempat hiburan kami berbeda pandangan," ujar Warsito.

Sementara itu, Komandan Laskar Jundullah M. Kalono meminta, selain laskar-laskar Islam, laskar lain juga harus dibubarkan. Menurut dia, "Selama ada jaminan tidak ada ketidakadilan, kesemena-menaan terhadap umat Islam dengan sendirinya laskar akan bubar."

Adapun Komandan Korps Hizbulah Sunan Bonang Solo, Yani Rusmanto, berpendapat, pembubaran sejumlah laskar Islam itu lebih disebabkan problem internal. Karena itu, imbauan dari Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto agar semua laskar membubarkan diri, sebenarnya tak banyak mempengaruhi.

Imbauan itu sendiri dinilai Yani sebagai sebuah kekhawatiran yang berlebihan. "Permintaan pembubaran itu harus dilandasi alasan yang jelas. Kalau organisasi tersebut makar, mengganggu kepentingan negara bisa dibubarkan, tapi kalau hanya tindak pidana biasa, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk pembubaran," ujarnya.

Di Jakarta kemarin Jenderal Endriarto kembali menegaskan sikapnya bahwa seluruh laskar yang ada harus dibubarkan, apa pun bentuknya, termasuk satuan tugas (satgas) yang dimiliki partai politik. "Buat saya tak perlu ada yang semacam (satgas) itu," tuturnya.

Endriartono menjelaskan, untuk pengamanan sudah ada bentuk-bentuk formal yang dimiliki negara, yakni melalui kepolisian yang dibantu oleh TNI.

Bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini membantah pembekuan FPI karena ada deal dengan pihaknya, adanya keterlibatan anggota militer dalam front itu. "Nggak-lah kalau yang itu," katanya singkat.

Ketua Umum (nonaktif) FPI Habib Rizieq Shihab juga menyangkal hal tersebut. Dia membantah ada jenderal-jenderal militer dan polisi yang selama ini dikenal dekat dengan dirinya, seperti Mayor Jenderal Djaja Suparman, menjadi donor bagi organisasinya. "Donor kami itu ya ustadz-ustadz yang sehabis berdakwah menyisihkan sebagian rezekinya ke kas kami," ujarnya.

Rizieq juga membantah bahwa pembekuan laskarnya terkait dengan status dirinya yang kini menjadi tahanan rumah Polda Metro Jaya. Dia menegaskan, pembekuan Laskar FPI hanyalah sementara. Jika evaluasi yang dilakukan selesai, laskar diharapkan Rizieq bisa aktif kembali sebelum dilakukan Musyawarah Nasional FPI 2003.

Dia mengungkapkan, pembekuan sebenarnya sudah diberitahukan kepada dirinya sejak beberapa bulan lalu. Pasalnya, ada kecenderungan terjadi pembangkangan terhadap komando oleh para anggota laskar. "Ada oknum yang cenderung melakukan kekerasan, padahal tidak kami perintahkan," katanya.

Rizieq mengatakan, pihaknya bisa saja membubarkan Laskar FPI seperti permintaan Endriartono Sutarto. "Tetapi, jangan cuma laskar Islam yang disuruh bubar," katanya. anas syahirul/oman sukmana/juli hantoro

No comments:

Post a Comment