Cari Berita berita lama

KoranTempo - Citatah Akan Terbitkan Obligasi Konversi

Selasa, 28 September 2004.
Citatah Akan Terbitkan Obligasi KonversiJAKARTA -- PT Citatah Tbk. berencana menerbitkan obligasi konversi atau surat utang yang bisa ditukarkan dengan saham (convertible bond) senilai US$ 4 juta. Obligasi yang berjangka waktu lima tahun itu diperkirakan akan ditawarkan kepada investor pada awal 2005.

Direktur Keuangan Citatah Tiffany Johanes mengatakan, dana baru hasil penerbitan obligasi konversi senilai US$ 1 juta akan digunakan memperbaiki mesin tambang. Sisanya senilai US$ 3 juta akan digunakan untuk mendukung peningkatan hasil dan penjualan.

Menurut Tiffany, untuk memfasilitasi penerbitan obligasi konversi itu sudah ada manajer investasi asing yang berminat. Namun, dia mengaku belum bisa menyebutkan namanya karena masih dalam pembahasan. "Yang pasti dari Singapura," kata dia dalam paparan publik di Jakarta, Senin (27/9).

Produsen marmer ini mempunyai utang pokok sebesar US$ 10 juta kepada 12 kreditor. Kreditor-kreditor itu adalah ABN AMRO Bank N.V., Advance Capital Limited, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Niaga Tbk., Bayerische Hypo-und Vereinsbank AG Singapura, dan BNP Paribas Singapura. Sedangkan kreditor lainnya adalah Coomerzbank Akteingensellschaft, Industrial and Commercial Bank Ltd., PT Bank Lippo, PT Mahunusa Finance, Affluent Offshore Ltd., serta PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Tiffany menjelaskan, utang itu akan direstrukturisasi dengan mengkonversikannya ke dalam ekuitas sesuai dengan kesepakatan restrukturisasi pada Desember 2002. Kesepakatan ini diharapkan bisa meningkatkan ekuitas perseroan dan mengurangi rugi kurs.

Menurut Tiffany, saat ini sudah 10 kreditor yang menyatakan persetujuannya dan sisanya masih menunggu pembahasan. "Diharapkan tiga hingga empat bulan ini sudah mendapat persetujuan dari semua kreditor."

Direktur Utama Citatah Taufik Johannes menambahkan, aksi korporasi tadi diharapkan bisa meningkatkan kapasitas terpakai perseroan. Saat ini kapasitas terpasang perseroan mencapai 80-100 ribu meter persegi setiap bulannya. Sementara itu, kapasitas terpakainya (utilisasi) hanya sekitar 25-35 persen karena mesin yang sudah tidak layak pakai. Padahal persediaan tambang yang dimiliki perseroan mencapai 80 juta meter kubik. "Ini cukup untuk cadangan hingga 100 tahun sehingga tidak perlu mencari tambang baru," katanya.

Citatah mengoperasikan dua tambang di Sulawesi Selatan, yakni di Pangkep dan Malaka. Kedua tambang ini dapat menghasilkan sekitar 1.500 meter kubik bahan baku marmer setiap bulannya. Perusahaan juga mengoperasikan pabrik di Karawang yang memproses lebih dari 7.500 meter persegi produk khusus setiap bulannya yang sebagian besar menggunakan marmer dan granit impor.

Menurut Taufik, pembaruan mesin diharapkan bisa meningkatkan pengiriman ekspor dan pasokan ke pasar domestik. Pengiriman marmer untuk pasar domestik rata-rata 16 ribu persegi setiap bulannya selama 2004. Sementara itu, pengiriman ekspor rata-rata 13 ribu persegi setiap bulannya.

Hingga akhir Juni 2004, Citatah membukukan penjualan Rp 34,9 miliar, turun dibandingkan periode yang sama 2003 yang mencapai Rp 45,1 miliar. Perseroan mengalami kerugian pada semester ini sebesar Rp 23,1 miliar, anjlok dibandingkan akhir Juni 2003 lalu yang membukukan keuntungan sebesar Rp 4,2 miliar. Penurunan laba bersih ini disebabkan rugi kurs untuk membayar utang dolar dan bunganya. yandi mr

No comments:

Post a Comment