Cari Berita berita lama

KoranTempo - Aset Voksel Turun

Senin, 9 Juni 2003.
Aset Voksel Turun JAKARTA--- PT Voksel Electric Tbk. mengakui, telah terjadi penurunan nilai aset sepanjang kuartal ketiga hingga akhir 2002 lalu. Sekretaris Perusahaan Voksel Lianawati W. menyebutkan, aktiva atau aset Voksel menurun dari Rp 454,8 miliar pada kuartal ketiga menjadi tinggal Rp 397,5 miliar pada akhir 2002. Penyebabnya, PT Alcarindo Prima tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Voksel sejak 24 Desember 2002.

Menurut Lianawati, Alcarindo tidak lagi terkonsolidasi karena kepemilikan Voksel di perusahaan itu telah menyusut drastis dari 80 persen menjadi tinggal 13,9 persen. "Akibat adanya konversi utang di anak perusahaan tersebut," katanya dalam suratnya ke Bursa Efek Jakarta. Ia juga mengakui, kerugian usaha Voksel membengkak akibat adanya penambahan beban penjualan dan administrasi sebesar Rp 15,8 miliar pada triwulan keempat 2002."Beban penjualan itu termasuk biaya ekspor, biaya tender, pesangan, dan tunjangan hari raya." padjar

Indomobil Investasi Beli Lahan

JAKARTA - PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. merogoh kocek sebesar Rp 279 miliar untuk perluasan usahanya lewat pembelian sejumlah lahan. Ada tiga lahan yang dibeli.

Direktur Utama Indomobil Gunadi Sindhuwinata menjelaskan, akhir tahun lalu telah dilakukan pengikatan jual beli atas lahan di kawasan Sudirman, Jakarta, seluas 10.300 m2. Tanah itu dibeli dari PT Insan Asia Nusantara seniali Rp 124,6 miliar. Selain itu, Indomobil telah mengikat perjanjian jual-beli dengan PT Gunung Ansa untuk lahan di Jl. Hayam Wuruk, Jakarta. Pembelian tanah seluas 6.104 m2 itu senilai Rp 53,4 miliar.

Menurut Gunadi, Indomobil juga telah melakukan pengikatan pengalihan hak atas beberapa bidang tanah seluas 15.133 m2 di wilayah DKI Jakarta. Nilai transaksi untuk pembelian ini sebesar Rp 101 miliar. "Jadi, jumlah total transaksi sekitar Rp 279 miliar," katanya dalam penjelasan tertulisnya ke BEJ. Gunadi menjelaskan, pelaksanaan pembelian tanah belum sepenuhnya dapat dilakukan, karena masih ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya, menyangkut persetujuan dari komisaris dan pemegang saham. yura

Perdagangan Saham Wahana Jaya Dihentikan

JAKARTA--- Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada Jumat lalu menghentikan sementara perdagangan saham PT Wahana Jaya Perkasa Tbk. setelah harga sahamnya melonjak tajam hingga 360 persen. Kepala Divisi Pengawasan BEJ Sri Haryani dalam penjelasan tertulisnya ke publik mengatakan, selain tidak ada informasi yang memadai menyangkut kenaikan harga ini, Wahana juga belum menyerahkan laporan keuangan 2002 yang telah diaudit dan laporan keuangan kwartal pertama 2003.

Sekretaris Perusahaan Wahana Erno Basuki mengaku, tidak mengetahui penyebab terjadinya lonjakan harga saham anak perusahaan Texmaco itu. "Mungkin itu (akibat transaksi) pelaku pasar saja," katanya kepada Tempo News Room. "Tidak ada corporate action (rencana langkah korporasi)." Ia menambahkan, Wahana pun telah menjelaskan soal ini kepada BEJ.

Saham Wahana pada 27 Mei lalu masih seharga Rp50 per lembar, namun pada penutupan perdagangan 5 Juni harganya telah membumbung menjadi Rp 230 per saham. Mengenai laporan keuangan, Erno mengatakan, keterlambatan penyerahan terjadi karena restrukturisasi utang yang belum rampung. Ia berjanji akan menyerahkannya paling lambat 13 Juni mendatang. "Sekarang dalam tahap finalisasi," tuturnya. budi riza

No comments:

Post a Comment