Rabu, 31 Desember 2003.
Anita Ratnasari Chairul, Pembelajaran Si Belahan JiwaPasangan nikah menurut pepatah Jawa adalah belahan jiwa. Bila suaminya, Chairul Tanjung, selama ini dikenal sebagai pengusaha sukses, tentu tak bisa dilepaskan begitu saja andil pasangan hidupnya, yakni Anita Ratnasari, 35 tahun. Begitu pula sebaliknya, bila mau lebih adil melihat dari dua sisi, keduanya justru saling mendukung satu sama lain.
"Saya banyak belajar dari Abang," ucap Anita mengenai suaminya yang sering disebut-sebut pengusaha The Rising Star itu. Kakak kelasnya semasa kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia itu sudah mencuri perhatiannya. Tidak langsung berkenalan, namun dari cerita-cerita teman di kampus mengenai si Abang yang dikenal pintar, gigih berbisnis dari bawah, dan tanggung jawab membiayai adik-adiknya itu membuat Anita yang berasal dari keluarga berkecukupan ini simpati.
Chairul dikenal sebagai pengusaha pemilik Para Group yang dinilai sukses setelah mengambil alih Bank Mega pada 1996. Di tangannya, bank kecil dan sakit itu diubah menjadi bank besar yang menjadi penopang stasiun TV Trans TV dan Bandung Supermall.
Pernah sekali waktu, cerita Anita, dia bertemu dengan Chairul ketika pria itu akan ke pabrik khusus ekspor sepatu anak-anak yang didirikan bersama rekannya. "Untuk hemat biaya, ia naik kendaraan umum," kisah putri seorang dokter RS Angkatan Laut ini kagum.
Sosok yang bersahaja dan membumi itu membuatnya terkesan. Pada 1994, dua tahun setelah Anita lulus sebagai dokter gigi, ia pun menikah dalam kondisi suaminya yang menurut dia, belum seperti sekarang.
Satu hal yang ditularkan suaminya kepada Anita, selalu haus ilmu pengetahuan. Setelah mengambil Business English selama setahun di Singapura, dengan alasan ingin mengimbangi dan menjadi lawan bicara suami agar lebih nyambung, Anita mengambil pascasarjana (S-2) mengenai kajian administrasi rumah sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
"Manfaat belajar luar biasa, pencerahan bagi saya. Selama ini saya sering mengeluh soal pelayanan rumah sakit, tapi tidak punya teorinya. Dalam ilmu ini saya juga mau meningkatkan diri, tak hanya jabatan fungsional sebagai dokter," papar mahasiswa terbaik program pascasarjana jurusan Administrasi Rumah Sakit UI, angkatan 2000 ini.
Ada satu hal yang masih disimpan sebagai cita-cita Anita dan Chairul. "Kami mau mendirikan rumah sakit sendiri," ujar Anita lirih. Ia pun paham hal itu masih menjadi daftar nomor buncit yang segera mereka realisasikan. "Masih dipendam dulu, bagaimanapun soal manajemen administrasi rumah sakit itu amat kompleks," katanya mengenai rumitnya soal rawat inap, manajemen rumah sakit, dan keuangan ini.
Pertemuannya dengan Mien Uno, praktisi pendidikan dan etiket yang dikenalkan oleh suaminya, memberi warna sendiri dalam hidup Anita. Ia tertarik melebur dalam bisnis lembaga pendidikan informal dan bersedia menjadi komisaris dalam Lembaga Pendidikan Duta Bangsa yang berkantor di Kemang pada tahun 2000. "Yang jelas, namanya buat lembaga pendidikan, jangan harap untung besar. Ini banyak unsur untuk tabungan akhirat," katanya sambil tertawa.
Ia bukan tipe komisaris yang namanya tercantum struktural pada dinding kantor atau sekadar muncul di kartu nama. Anita lebih dulu mempelajari apa saja yang menyangkut kepribadian. Sebuah perubahan menuju perbaikan dicapainya. "Saya bukan tipe orang yang malu bertanya. Waktu guru di sana mengajar, saya ikutan masuk dan banyak bertanya. Bagaimana mau jualan, bila malu dan tidak tahu soal total image misalnya," paparnya.
Sampai sekarang, kendati sudah ada tim marketing, Anita juga turun menjadi awak pemasaran, terutama mencari peminat dari kalangan teman-teman seprofesi dari kedokteran gigi saat ia masih bekerja di RS PMI Bogor dan belajar ilmu manajemen rumah sakit. Munculnya para mitra kerja program pelatihan perusahaan pada 2002-2003 di Duta Bangsa, seperti kalangan manajer dari RS Pelni Petamburan, RS MMC, RS Pluit, RS Prof. Dr. Sulianti Saroso, RS Sardjito, dan RS Pertamina yang mengambil pelatihan pelayanan prima dan pelatihan strategi pelayanan adalah hasil kerja kerasnya dalam mencari klien. "Pelayanan harus bagus kalau citra rumah sakit mau bagus. Rumah sakit yang nggak benar kasih pelayanan akan ditinggal pasien," dia menegaskan.
Dengan kegiatan yang lumayan menyita waktunya di Duta Bangsa, Anita harus merelakan pekerjaannya sebagai dokter gigi di RS PMI Bogor. "Berat juga meninggalkannya, karena kerja dokter gigi itu lebih banyak muatan sosialnya daripada keuntungan materi," kata ibu dua anak ini. Pasiennya memang bukan dari strata sosial baik. Puas hatinya setelah mengobati seorang tukang sayur yang membayar ongkos dengan uang recehan sudah lusuh. "Ingin rasanya memberi pelayanan gratis," kenang Anita yang kini aktif dalam kegiatan sosial di Yayasan Permata Sari dan Yayasan Cinta Peduli Anak ini.
Banyak perubahan yang dialaminya dalam bisnis pendidikan informal Duta Bangsa yang telah meluluskan 194 orang dalam program reguler, 3.467 siswa dalam in house training, dan 5.619 orang dalam program ceramah. "Misi kami pada 2008 pendidikan informal akan menjadi sekolah pendamping pendidikan formal terbaik dan terpilih," ujarnya optimistis.
Sebagai istri pejabat berpengaruh di Trans TV, ia sering kali dianggap mendapatkan jalur kemudahan. Seperti saat wisuda Duta Bangsa tahun ini yang memakai stasiun TV itu untuk siaran langsung. "Jangan salah, wisuda itu hasil kerja saya dan Ibu Mien. Tidak ada urusan dengan Abang. Semua lewat prosedur resmi. Malah kita bayar siaran, honor artis, dan cari sponsor sendiri," kata Anita serius.
Ia mengakui, suaminya sendiri tidak menyukai cara kemudahan, kendati untuk istri sendiri. "Kata Abang, posisi kita sulit. Jangan kasih contoh tidak benar," ceritanya. Menurut Anita, cara ini juga merupakan pembelajaran dirinya dari sang suami. Semua hal bila dilalui dari bawah akan menuai hasil baik.
Namun, Anita mengakui, sebelum menjadi pribadi yang menerima seperti sekarang, ia dulu juga mengalami tahapan konflik terlebih dulu. "Saya merasa kok, istrinya juga harus melewati jalur seperti orang lain? Kenapa sih, tidak diberi kemudahan? Untungnya itu tak berlarut-larut. Saya menjadi lebih terbuka, apalagi banyak menyerap pengetahuan dari buku manajemen dan sekolah."
Ia berusaha mengimbangi kesibukan suaminya sebagai pengusaha. Tambahan pada 2001-2005 suaminya terpilih menjadi Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). "Abang bilang mau coba, setelah terpilih masak saya mengeluh. Saya harus dukung, dong," katanya. Selama ini kendati super sibuk, ia memuji suaminya masih sempat memandikan anak kedua atau membantu membuat PR putri sulungnya. Karena irama kerja pasangannya sudah begitu tinggi, ia lebih fleksibel mengatur jadwal. "Kalau saya hanya di rumah jadi ibu rumah tangga, sayang ilmu. Konsekuensinya, pilih kegiatan yang tidak menguras waktu." evieta fadjar
Biodata
Nama lengkap: Drg. Anita Ratnasari Chairul MARS
Tempat/tanggal lahir: Jakarta, 4 November 1968
Pendidikan:
1987-1992 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (S-1)
1993-1994 Business English di Singapura
2000-2002 Pendidikan Program Pascasarjana (S-2) Kajian Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Jabatan:
1994-1995 Dokter gigi di Rumah Sakit Umum Palang Merah Indonesia, Bogor
1996-2000 Dokter Gigi di Markas Besar PMI Gatot Subroto, Jakarta Selatan
2001-sekarang Chairman PT Para Duta Bangsa
Organisasi:
Pengurus Yayasan Permata Sari
Ketua Yayasan Cinta Peduli Anak
Prestasi:
Mahasiswi Terbaik Pertama Program Pascasarjana PS KARS FKM UI Angkatan 2000
Anak:
Putri Indasari, 6 tahun
Rachmat Dwiputra, 8 bulan
sangat menginspirasi bu Anita, terimakasih admin yang sudah berbagi ke masyarakat..
ReplyDeletebagi Anda yang membutuhkan Toko Penjual Besi Bangunan Matrial yang menjual semen, kaca, kayu, besi, genteng, paving block, grass block, bata merah press dan manual, peralatan mesin-mesin bangunan dan proyek sipil, pasir, batu alam, asbes, gypsum, grc, multipleks, tripleks, block board, teak wood, keramik, granit, kunci pintu, dll di bandung, bekasi, garut, majalaya, tasikmalaya, ciamis, cianjur, bisa menghubungi toko mutiara bangunan telepon 0817730189 dan 082216010189 tersedia whatsApp..
sangat menginspirasi bu Anita, terimakasih admin yang sudah berbagi ke masyarakat..
ReplyDeletebagi Anda yang membutuhkan Toko Penjual Besi Bangunan Matrial yang menjual semen, kaca, kayu, besi, genteng, paving block, grass block, bata merah press dan manual, peralatan mesin-mesin bangunan dan proyek sipil, pasir, batu alam, asbes, gypsum, grc, multipleks, tripleks, block board, teak wood, keramik, granit, kunci pintu, dll di bandung, bekasi, garut, majalaya, tasikmalaya, ciamis, cianjur, bisa menghubungi toko mutiara bangunan telepon 0817730189 dan 082216010189 tersedia whatsApp..
Link Facebook:
https://www.facebook.com/Toko-Mutiara-Bangunan-Garut-457351657626575/