Cari Berita berita lama

Kompas.Com - Duh.sepinya.pasar.tradisional

Jumat, 3 Oktober 2008.

YOGYAKARTA, JUMAT - Aktivitas perdagangan di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta pada H+1 Lebaran belum sepenuhnya normal. Sebagian besar pedagang mengaku baru buka, setelah dua hari menjalankan perayaan Idul fitri di tempat tinggal masing-masing.
Pantau Kompas di Pasar Kranggan, Pasar Sentul, dan Pasar Beringharjo, Jumat (3/10), sebagian besar los dan kios masih tutup. Pemandangan seperti itu tidak hanya terjadi di blok yang memperdagangkan aneka kebutuhan pangan, tetapi juga sandang, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Di Pasar Kranggan, misalnya, begitu memasuki halaman langsung disambut pedagang bunga tabur yang memilih tetap buka sejak menjelang hari H Lebaran. Sebagian pintu kios yang masih tertutup dimanfaatkan oleh pedangan makanan dan kue-kue tradisional dengan cara menggelar dagangan di lantai.
Masuk ke dalam pasar, aktivitas perdagangan masih didominasi oleh pedagang kebutuhan pokok, terutama sayur mayur dan bumbu dapur. Los daging juga masih sepi dan tidak nampak adanya jual-beli seperti hari-hari biasanya.
'Saya baru jualan hari ini. Hampir semua pembelinya berasal dari rumah tangga, bukan pedagang makanan. Sepertinya, warung-warung makan banyak yang masih tutup,' ujar Sarjiyem (50) pedagang sayur.
Meski baru buka, menurut Sarjiyem hampir semua barang daganganya masih segar. Kecuali cabe rawit sisa sebelum Lebaran, sayur lain seperti kol, wortel, mentimun, dan tomat didatangkan dari daerah Tempel , Sleman, Jumat dini hari. Mengenai harganya, warga Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, ini mengaku tidak menaikkan.
Marsinah (50) pedagang bumbu dapur mengatakan aktivitas jual beli diperkirakan normal kembali pekan depan. Berdasar pengalaman, para pedagang biasanya memilih menghabiskan sisa hari libur yang ada bersama keluarga. 'Mereka berpikir, orang yang beli pun belum begitu ramai sehingga banyak yang memilih tutup,' katanya.
Ramainya aktivitas jual beli di Pasar Beringharjo, pasar terbesar di Yogyakarta, hanya terjadi pada beberapa blok, seperti di PB I LT I Blok I-IV yang berisi aneka sandang. Blok-blok ini menjual pakaian dengan harga cukup murah.
Sebaliknya, kondisi di blok lain masih sepi, terutama di lantai II yang banyak menjajakan bahan pokok. Di PB 2 Lantai II Blok I-II, misalnya, baru sekitar 40-an pedagang yang beraktivitas. Padahal, di blok tersebut ada 119 pedagang. Mungkin aktivitas perdagangan mulai ramai kembali pada H+4. 'Sejauh ini, konsumen membeli barang untuk keperluan oleh-oleh,' kata Tugirah (62) salah satu pedagang makanan kecil.

Defri Werdiono
Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network

No comments:

Post a Comment