Cari Berita berita lama

Happy dan Isu Sukhoi

Minggu, 27 Juli 2003.
Happy dan Isu SukhoiSOSOKNYA terhitung kelas berat. Tingginya 176 cm, berat badannya 90 kg. Dalam balutan kemeja casual biru tua dan celana jins, Happy Hapsoro, 32 tahun, terlihat kokoh kekar. Toh, menantu Presiden Megawati Soekarnoputri itu tampak agak grogi ketika harus menghadapi awak pers. ''Gila, tangan gue keringatan,'' ujarnya, beberapa saat sebelum ia menemui sejumlah wartawan.

Rabu sore pekan lalu itu, Happy mengundang wartawan untuk minum jus di Park Lane Hotel, Jakarta. Suami Puan Maharani, 30 tahun, putri pasangan Taufiq Kiemas dan Megawati, ini tak tahan untuk memberikan klarifikasi setelah dihantam tuduhan macam-macam KKN --terakhir soal keterkaitannya dalam proyek imbal-beli pesawat tempur Sukhoi.

Yang ia coba katakan sore itu adalah pengakuan bahwa dia tak terlibat sama sekali dengan urusan Sukhoi. Happy juga tak ikut-ikutan memasok komoditas yang akan diimbalbelikan dengan pihak Rusia melalui Bulog. Adakah teman-teman yang minta dibantu supaya barangnya bisa lolos tender di Bulog? ''Tidak juga,'' tutur sulung tiga bersaudara dari keluarga pengusaha properti dan forwarding Bambang Sukmonohadi itu.

Happy juga menolak tuduhan ikut-ikutan memborong ''harta karun'' di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Ia lantas menjelaskan kedekatannya dengan Avi Dwipayana, Direktur Utama PT Trimegah, perusahaan sekuritas yang sering membuat transaksi dengan BPPN. ''Istri Avi itu teman saya, dan saya pernah berkongsi sama dia,'' kata Happy.

Kongsi yang dimaksud adalah usaha es krim Emack & Bolios, waralaba dari Boston, Amerika. Usahanya bubar, pertemanan jalan terus, hingga Happy lantas berkawan pula dengan Avi. ''Tapi, saya tidak ikut di sana,'' ujarnya. Toh, Avi mengilhami Happy untuk main saham, hal yang digelutinya sekarang.

Happy punya usaha lainnya, pabrik garmen --di Tanjungpriok, Jakarta, dan Kamboja-- serta restoran padang. ''Mohon bisa dipahamilah, saya tidak seperti yang digambarkan di koran-koran,'' katanya. Tapi, apa sih suka dukanya jadi menantu presiden? ''Ya, saya punya akses lebih baik.'' Dukanya? ''Nggak usah disebutlah, tidak enak sama mertua,'' kata ayah dua balita itu. Ia memang melepas usaha trading dan forwarding-nya setelah ibu mertuanya menjabat wakil presiden, empat tahun silam.

No comments:

Post a Comment