Cari Berita berita lama

detikcom - Ingin Tampil Beda, Aksi Nudis Diah & Putu Bukan Budaya Bali

Rabu, 18 Januari 2006.
Ingin Tampil Beda, Aksi Nudis Diah & Putu Bukan Budaya Bali
Maryadi - detikcom
Jakarta -
Aksi bugil Diah dan Putu di sebuah situs porno bukan pencerminan budaya Bali. Foto syur keduanya lebih dikarenakan karena ingin tampil beda.

Selain itu, aksi nudis kedua gadis cantik Bali juga karena terjadinya pergeseran budaya. Budaya Bali hingga kini tetap terjaga baik, kendati tempat wisata ini menjadi serbuan budaya asing lewat pelancong asing.

"Kalau pun ada kejadian ini dan itu disengaja, karena mereka lebih karena ingin tampil beda," kata Budayawan Bali Ida Bagus Wiana saat berbincang kepada detikcom, Rabu (18/1/2006).

Wiana yang juga Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Bali menilai jika hal yang dilakukan Diah dan Putu memang tidak disengaja, maka mereka dimaafkan. "Namun tetap saja, apa yang dilakukan mereka tetap merusak citra orang Bali yang sopan, ramah dan lugu," katanya.

Bagaimana pun, kata Wiana, dalam budaya Bali dan agam Hindu yang dianut sebagian besar masyarakat Bali apa yang telah dilakukan kedua gadis Bali itu telah keluar dari norma dan etika. "Agama Hindu seperti agama lainnya mengutamakan etika dan menentang pornografi dan pornoaksi," urainya.

Terlebih lagi pemerintah saat ini tengah membahas UU yang membatasi soal pornografi dan pornoaksi. Makanya, aksi telanjang dua gadis ini dapat dikategorikan sebagai hal yang melanggar UU maupun moral dan etika. "Mereka telah keluar dari koridor ini," urainya.

Dia melihat kejadian ini tidak selalu diselaraskan dengan makin pesatnya perkembangan akulturasi budaya Barat dan budaya lokal Bali. "Masyarakat Bali tetap menjunjung tinggi budaya dan etika termasuk budaya menutup aurat," ucapnya.

Namun begitu, dirinya secara pribadi maupun organisasi tidak akan melakukan tindakan. Yang mungkin dilakukan saat ini hanya mengingatkan dan memberikan seruan agar hal ini tidak perlu terjadi lagi.

Diah dan Putu berpose bugil di sebuah hasil jepretan Petter Hegre. Kemolekan tubuh mereka dijepreti fotografer Petter Hegre dengan harga cukup murah, kedua gadis itu masing-masing hanya dibayar Rp 6 juta.

Dalam situs nudis Hegre, foto-foto Diah dan Putu dengan pose menantang jumlahnya cukup banyak. Diah ada 24 gambar, sedangkan Putu 27 gambar. Diah muncul di situs milik fotografer spesialis erotika itu pada 19 November 2005, sedangkan Putu 27 November. Beberapa image keduanya menyebar ke situs esek-esek dalam negeri.

Kedua model ini pun sudah protes pada Hegre. Apesnya, mereka tak tahu kontak orang AS itu. Mereka hanya menemukan e-mail Hegre, itu pun yang ada di situs nudis milik Hegre.

(
mar
)

No comments:

Post a Comment