Senin, 13 Desember 2004.
Bupati Dompu Akan Dilaporkan KPK
Maryadi - detikcom
Jakarta -
Bupati Dompu H Abubakar Ahmad diduga telah menyelewengkan dana pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB) sebesar Rp 12 miliar. Bukti-bukti penyelewengan, akan diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Koalisi Nasional Pemantau Otonomi (Konas Pantom) pekan ini.
Demikian siaran pers Konas Pantom yang disampaikan ketuanya Faisal Haq yang diterima detikcom di Jakarta, Senin (13/12/2004). Menurut Faisal, dugaan penyelewengan itu terlihat jelas dari tidak adanya sinkronisasi antara laporan (ekspose) Bupati Dompu tahun 2003 lalu dengan realitas yang ada di lapangan saat ini.
Menurut laporan yang dierimanya, lanjut Faisal, dana sebesar itu seluruhnya telah dipergunakan untuk pengadaan berbagai peralatan dan obat-obatan dalam rangka pelaksanaan proyek pembangunan terpadu masyarakat pedesaan Dompu (Dompu Integrated Rural Development Project).
Namun kenyataannya, pengadaan peralatan dan obat-obatan tidak ada sama sekali. "Dalam ekspose yang disampaikan Bupati dompu tahun 2003 lalu, dana sebesar Rp 12 miliar lebih itu sudah terealisasi 100 persen untuk pengadaan peralatan dan obat-obatan. Hasil ekspose itu antara lain juga menjadi LPJ Bupati. Tapi, praktiknya, nggak ada," tegas Faisal.
Seperti diketahui, pada tanggal 8 November 2000 lalu, dilakukan penandatanganan loan agreement antara IDB dan pemerintah RI (cq menteri keuangan) di Jeddah, Arab Suadi, sebesar US $ 9.407.143 atau sekitar Rp 90 miliar. Dana sebesar itu diperuntukkan bagi proyek pembangunan terpadu masyarakat pedesaan dompu yang pelaksanaannya diperkirakan memakan waktu 4 tahun.
Sesuai perjanjian, masa pelunasan disepakati selama 25 tahun dengan masa tenggang (grace period) 7 tahun. Pembayaran pokok hutang dilakukan dalam 36 kali cicilan, dengan jumlah angsuran tetap dimulai Desember tahun 2007 hingga tahun 2025 mendatang. Pinjaman dicairkan dalam empat tahap yakni tahun 2001, 2002, 2003, dan 2004.
Pada tahun 2001 lalu, IDB telah mencairkan pinjaman sebesar Rp 6 miliar. Dana sebesar itu antara lain dipergunakan untuk biaya konsultan dan civil work. Kemudian, tahun 2002, IDB mencairkan lagi sebesar Rp 65 miliar antara lain untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan serta untuk pengadaan peralatan dan obat-obatan sebesar Rp 12 miliar.
Menyangkut pengadaan peralatan dan obat-obatan, Direktur Lingkungan Hidup dan Penataan Ruang, Bina Pembangunan Daerah (Bangda), Ahmad Zubaidi, telah melayangkan surat teguran ke Bupati Dompu. Dalam surat bernomor 21/sd.II/TU.LHPR/I/03 tertanggal 22 Januari 2003 itu, Bupati Dompu diminta untuk segera merealisasikan pengadaan peralatan yang sudah dianggarkan tahun 2002.
Menanggapi permintaan tersebut, Bupati Dompu kemudian menyampaikan beberapa alasan melalui surat bernomor 050/43/DIRDP/2003. Dalam surat itu, antara lain dikatakan, keterlambatan pengadaan peralatan dikarenakan sedang dilakukan verifikasi mengenai jenis peralatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan standar harga untuk menghindari mark up.
Tapi, dalam praktiknya, hingga akhir 2003, pengadaan peralatan tidak juga direalisasikan. Justru, di tahun 2004, muncul proyek yang sama dengan nilai kurang lebih Rp 7 miliar. Dari jumlah dana itu, sekitar Rp 3 miliar dialokasikan untuk membeli peralatan pertanian seperti traktor tangan. Sementara sektor perikanan Rp 1 miliar lebih, sektor peternakan Rp 692 juta, dan sektor industri kecil sebesar Rp 1,5 miliar.
"Ini kan aneh. Masa tahun 2002 sudah dianggarkan Rp 12 miliar lebih dan sesuai laporan sudah direalisasikan semua, masih juga muncul proyek yang sama pada tahun 2004 ini," tandas Faisal.
(
mar
)
detikForum
Register | Today's Posts
Terbaru
Valet Parking di Senayan ... Sansan WawaPengalaMaN naik TAXI GeLa... khalid_romeoProses & Biaya balik ... mydetikku
Teraktif
Transjakarta [Merger Thre... melYang Sewot Sama P L N Mas... bebekterbangPelecehan Seksual di Tran... juliansaid
Informasi Pemasangan Iklan Banner:
Elin Ultantina
Email : iklan@detiknews.com
Telepon. 62-21-7941177 ext.520,526
SMS Iklan
perlu chip mkios untuk wilayah sulmalirja, hubungi benny 081943766966. bisa menggunakan kartu sendiri. harga ok. (6281943766966)
No comments:
Post a Comment