Rabu, 4 Oktober 2006.
Balai POM DIY Sita Makanan yang Menyesatkan Konsumen
Bagus Kurniawan - detikcom
Jakarta -
Menjelang lebaran, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) DIY menggelar operasi di sejumlah supermarket yang banyak tersebar di wilayah Yogyakarta. Dalam operasi serentak itu, Balai POM menemukan sejumlah makanan yang sudah kadaluwarsa, rusak kemasannya dan produk makanan yang menyesatkan konsumen.
Dalam operasi Rabu (4/10/2006), para petugas Balai POM DIY yang dibagi dalam beberapa kelompok itu langsung menuju sejumlah toko swalayan. Beberapa petugas di antaranya ada yang memeriksa di swalayan Mirota Kampus di Jl C. Simanjuntak, dan swalayan
di Galeria Mal di Jl Sudirman.
Ada pula yang memeriksa swalayan Gardena di Jl Urip Sumoharjo, swalayan Saphir Mal di Jl Laksda Adisucipto. Ada yang menuju kawasan Malioboro seperti swalayan Hero di Malioboro Mal, Ramayana dan Ramai Mal dan sejumlah toko makanan di sekitar Jl Pajeksan dan swalayan Maga di Jl Bantul.
Tidak hanya barang makanan dan minuman kemasan yang diperiksa petugas. Parsel lebaran juga ikut diperiksa. Tidak hanya memeriksa dari luar parsel, bila ada yang mencurigakan petugas meminta pengelola swalayan untuk membuka kemasan.
Satu demi satu petugas mendatangi rak-rak yang memajang produk makanan dan minuman kemasan. Barang yang rusak kemasannya tetapi masih dipajang di rak langsung diambil petugas dan dicatat satu per satu.
Disaksikan oleh pengelola supermarket, petugas juga menyita produk makanan kaleng yang labelnya rusak atau mengelupas, meski kalengnya tampak utuh dan tidak rusak. Setelah itu, pengelola swalayan langsung diberi pengarahan Balai POM untuk tidak menjualnya lagi.
Dalam operasi di swalayan Gardena, petugas menemukan sejumlah bahan makanan yang kadaluwarsa tapi masih dipajang di rak. Bahan makanan itu kaldu merek Maggi kemasan botol dengan bulan kadaluwarsa bulan Juli 2006. Karena telah kadaluwarsa, petugas disaksikan sejumlah karyawan toko langsung mengamankan barang tersebut.
"Ini jelas kadaluwarsa bulan tujuh masih dijual hingga bulan Oktober," kata salah seorang petugas Balai POM DIY sambil menunjukkan barang itu kepada wartawan.
Demikian pula dengan petugas yang melakukan operasi di swalayan di Malioboro Mal ditemukan beberapa makanan kaleng yang rusak kemasan seperti penyok dan label mengelupas. Beberapa buah makanan bayi untuk usia anak 6 tahun namun ditulis untuk bayi 4 tahun. Makanan itu juga langsung diamankan dan petugas langsung menanyakan kepada karyawan.
Di sejumlah toko, petugas juga menyita sejumlah makanan kaleng impor tapi tidak terdaftar di Departemen Kesehatan. Puluhan botol berisi madu yang tidak mencantumkan komposisinya juga disita. Jumlahnya 20-an botol ukuran 300 ml.
Salah seorang petugas Balai POM DIY, Saryono, kepada wartawan di sela-sela operasi mengatakan, pihaknya melakukan operasi makanan dan minuman di sejumlah supermarket karena biasanya setiap menjelang lebaran banyak toko yang sengaja menjual makanan yang kadulawarsa atau rusak.
"Ini kita lakukan untuk melindungi konsumen agar tidak rugi serta mengantisipasi peredaran makanan kedaluwarsa," katanya.
Selain itu dijumpai produk makanan yang menyesatkan konsumen seperti jenis madu. Dia kemudian menunjukkan bila madu yang disita petugas itu didaftarkan sebagai produk makanan tapi dalam label dicantumkan khasiat sebagai obat. "Produk makanan seperti ini juga harus disita karena bisa menyesatkan konsumen," tegas Saryono.
(
bgs
/
nrl
)
No comments:
Post a Comment