Jumat, 7 April 2006.
100 Ribu Eksemplar Playboy Indonesia Beredar, Siapkah?
Veronika Kusuma Wijayanti - detikcom
Jakarta -
Masih ingat ramainya kritik ketika Playboy Indonesia ini berencana terbit? Dengan sampul merah sebagai edisi perdananya, majalah ini tetap nekat beredar sebanyak 100 ribu eksemplar. Siapkah bangsa menerima kehadiran bayi merah ini?
Kritik sebenarnya belum usai. Namun, keukeuh edisi perdana majalah ini beredar di pasaran, Jumat (7/4/2006). Konsumen pun termanjakan. Bila takut kehabisan, konsumen bisa mendapatkan majalah bulanan khusus pria dewasa ini dengan memesan.
Majalah seharga Rp 39 ribu (khusus Jawa) ini siap diedarkan di toko-toko buku dan eceran kaki lima. Beberapa titik penjual toko buku dan eceran bisa menjadi sasaran nikmat memburu majalah ini.
Majalah sensasional ini ternyata tidak terbit vulgar seperti kritik tertuai. Foto-foto seronok seperti yang dibayangkan pun tidak akan bisa ditemukan semudah membalik kertas.
"Tidak akan pernah ada foto bugil atau telanjang di Playboy Indonesia. Sudah ada perjanjian dari franchise di Amerika. Kita tidak akan menampilkan foto atau kartun yang telanjang karena harus sesuai dengan aturan yang ada," Director Velvet Silver yang merangkap editor-in-chief majalah Playboy, Erwin Arnada kepada detikcom, Kamis (6/4/2006).
Sampul depan bernuansa warna merah muda diisi gambar artis Andhara Early memakai kemben dan tersenyum lebar. Terlekat pula di sampulnya, tulisan "khusus dewasa".
Majalah ini akan dikemas dalam sebuah bungkusan yang bergambar sama dengan gambar sampul depan dengan jilid pada bagian belakang. Sehingga, majalah ini tidak dapat dibuka tanpa membeli. Inipun untuk memperkecil kemungkinan dibaca oleh anak-anak.
Majalah yang diterbitkan oleh PT Velvet Silver Media sekaligus pemegang lisensi Playboy di Indonesia ini, pada awal investasi terkerahkan sekitar Rp 3-4 miliar. Selanjutnya, majalah ini akan terbit pada minggu pertama setiap awal bulan.
Nah, bagaimana siapkah kita menerima bayi merah ini?
(
wiq
)
No comments:
Post a Comment