Jumat, 5 Juli 2002.
Boyce: Kasus Manulife Jadi Perhatian InternasionalJakarta, 5 Juli 2002 09:45Duta Besar AS di Jakarta Ralph L Boyce menekankan, komunitas internasional sangat menaruh perhatian besar terhadap penyelesaian kasus pemailitan Asuransi Jiwa Manulife Indonesia oleh pengadilan Indonesia sekali pun dia percaya pemerintah bisa menunjukkan penyelesaian secara baik.
"Dunia internasional mengamati proses penyelesaian kasus manulife secara hati-hati sekali, apakah berlangsung secara benar. Saya percaya penyelesaiannya menunjukkan tanda-tanda ke arah yang benar," katanya kepada pers di sela peringatan 226 tahun Republik Amerika Serikat yang dihadiri Presiden Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Kamis malam.
Kasus Manulife menjadi berkepanjangan, menyusul pernyataan pailit terhadap perusahaan asuransi Kanada tersebut dan diprotes oleh Manulife.
Konflik tersebut berawal dari terjadinya pejualan saham ganda oleh pemilik lama, saat perusahaan tersebut masih berpatungan dengan mitranya dari Indonesia bernama Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
Boyce menyatakan, dari kasus Manulife yang merupakan perusahaan penanam modal asing itu banyak hal yang bisa dipetik, terutama karena para investor luar negeri masih bersikap konservatif dalam hal prospek penanaman modal mereka.
Pemerintahan reformatif Indonesia saat ini, katanya, telah menunjukkan tanda-tanda perubahan secara berarti yang bisa menolong perbaikan ekonomi dan bidang-bidang lain untuk segera terwujud sehingga bukan sekadar wacana kebijakan saja.
Dari perwujudan nyata kebijakan reformatif Indonesia itu, katanya, akan berdampak pada beberapa masalah yang selayaknya menyertai perbaikan itu, di antaranya adalah masalah permodalan luar negeri, penegakan hukum, finansial, dan perlindungan modal luar negeri.
"Yang penting diingat, banyak investor utama AS masih berada di Indonesia dan menghindari pelarian modal. Mereka masih menunggu implementasi dari kebijakan-kebijakan reformasi yang telah digariskan," katanya.
Menyinggung masalah stabilitas keamanan yang berkaitan erat dengan perbaikan ekonomi Indonesia, dia percaya bahwa jaminan stabilitas itu justru terletak di tangan orang-orang Indonesia.
"Stabilitas keamanan dan politik nasional sangat tergantung dari orang Indonesia sendiri, semua orang menantikan hasil Pemilu 2004 dan itu baik sekali. Tentang perbaikan ekonomi, yakin Indonesia bisa melakukannya dengan melaksanakan paket-paket perbaikan ekonomi dari IMF bisa sesegera mungkin terwujud," katanya. [Tma, Ant]
No comments:
Post a Comment