Kamis, 11 Mei 2006.
Pemkot Siap Kembangkan Bandara Cakrabuana
CIREBON -- Wakil Wali Kota Cirebon, Agus Alwafier, mengungkapkan Pemkot Cirebon telah merencanakan untuk mengembangkan Bandar Udara (bandara) Cakrabuana Cirebon. Pasalnya, bandara ini dinilai memiliki banyak potensi yang belum tergali. ''Kita akan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki Bandara Cakrabuana sehingga nantinya akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Cirebon,'' kata Agus saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/5). Agus menjelaskan, untuk tahap awal dari rencana pengembangan tersebut, akan dilakukan studi kelayakan (feasibility studi) terlebih dulu. Pasalnya, studi kelayakan inilah yang biasanya selalu ditanya pertama kali oleh investor yang akan menanamkan modal. ''Kami sudah mendapatkan dana senilai Rp 600 juta dari Pemprov Jabar untuk melaksanakan feasibility study tersebut,'' katanya. Kepala Bandara Cakrabuana, Dadang Ekasmana, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya rencana pengembangan Bandara Cakrabuana Kota Cirebon. Ia mengatakan, s!
ecara topografi, bandara memang cocok untuk dikembangkan. ''Dengan pengembangan itu, bandara akan bisa disinggahi oleh berbagai jenis pesawat, seperti Fokker 27 dan CN 235.'' Gubernur Lantik Pengurus DHC BPPJSN SUKABUMI -- Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan melantik pengurus Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Penggerak Pembudayaan Jiwa, Semangat dan Nilai-Nilai Kejuangan (BPPJSN) 45 Kab Sukabumi, Rabu (10/5). ''Jadikan momentum pelantikan ini sebagai upaya untuk berbuat secara nyata bagi bangsa sesuai dengan kemampuan masing-masing,'' ujar Danny yang juga Ketua Dewan Harian Daerah (DHD) BPPSJN Jawa Barat. Dia menambahkan, baik eksponen angkatan 45 maupun generasi muda harus berdiri paling depan dalam mempelopori perjuangan bangsa. Dalam kesempatan itu, gubernur juga menyinggung masalah lokal yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. Di antaranya, Kabupaten Sukabumi menjadi tempat terjangkitnya berbagai penyakit menular seperti penyakit polio, malaria dan gizi buruk serta masalah k!
erusakan lingkungan hutan dan perkebunan. Bupati Sukabumi, Dr!
s Sukmaw
ijaya MM, ditemui setelah pelantikan sebagai ketua DHC BPPSJN Kabupaten Sukabumi periode 2003-2008, mengatakan pelantikannya sebagai ketua merupakan tugas berat. Apalagi, kata dia, tantangan yang dihadapi saat ini semakin berat. Andong dan Becak Harus Miliki SIM dan STNK GARUT -- Saat ini, semua becak dan andong yang ada di Kab Garut harus menerapkan administrasi yang tertib dengan melengkapi berbagai persyaratan yang dibutuhkan. Langkah ini sebagai upaya penertiban moda angkutan rakyat yang biasa beroperasi di 'kota dodol'. Menurut Kepala Dishub Kab Garut, Hilman Faridz, penertiban semua becak dan andong itu untuk memberikan ketegasan kepada pengguna dan pemilik moda angkutan rakyat untuk melaksanakan tertib administrasi. ''Jangan salah, andong dan becak juga adalah kendaraan,'' katanya, Rabu (10/5). Teknis kelengkapan administrasi yang ada, kata Hilman, adalah dengan melengkapi persyaratan penggunaan surat izin mengemudi (SIM) bagi setiap pengendara. Selain itu, semua pem!
ilik andong dan becak juga diharuskan melengkapi persyaratan administrasi berupa kelengkapan surat tanda nomor kendaraan (STNK). ''Kedua syarat tersebut mulai saat ini harus dipatuhi, jangan hanya untuk pengendara kendaraan bermotor saja,'' ujarnya. Saat ini, kata Hilman, untuk becak dan andong yang sudah memiliki SIM dan STNK, tidak lebih dari 40 persen. Jumlah tersebut, masih jauh dari harapan untuk target penertiban. Hilman menjelaskan, dari sekian banyak angkutan becak yang ada di Garut, hanya sebagian saja yang secara resmi terdaftar di Dishub. Itu pun, katanya, jumlahnya hanya mencapai 2.000 becak yang sudah terdaftar.
( lis/ rig/ mus )
No comments:
Post a Comment