Cari Berita berita lama

Republika - Malaysia Serukan Pemutusan Diplomatik dengan Israel

Jumat, 11 Agustus 2006.

Malaysia Serukan Pemutusan Diplomatik dengan Israel






Langkah Presiden Venezuela, Hugo Chavez, dapat menjadi contoh.





KUALA LUMPUR - Malaysia menyerukan negara-negara di dunia, khususnya negara Arab, memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Menurut Menteri Luar Negeri Malaysia, Syed Hamid Albar, langkah tersebut merupakan sebuah isyarat kepedulian terhadap nasib warga Muslim Lebanon yang terus digempur militer Israel. Syed Hamid mengatakan, setiap negara berhak menjalin hubungan dengan negara mana pun, termasuk Israel. Namun, langkah Israel yang melakukan agresi ke Lebanon selama empat minggu harus mendapatkan respons diplomatik dari negara-negara yang menjalin hubungan dengan Israel. ''Selama ini komunitas internasional berpandangan bahwa Israel melanggar hukum internasional dengan agresinya itu. Langkah tepat yang mestinya dilakukan adalah pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel, khususnya negara-negara Arab,'' kata Syed Hamid di Kuala Lumpur, Kamis (10/8). Menurut Syed Hamid, langkah Presiden Venezuela, Hugo Chavez, dapat menjadi contoh. Selasa lalu, Chavez menyatak!
an pemutusan hubungan diplomtaik dengan Israel akan menjadi langkah akhir setelah ia menarik duta besar dari Tel Aviv. Menurut Syed Hamid, negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang memiliki hubungan dengan Israel mestinya telah lebih dahulu memutuskan hubungannya itu. Di antara negara-negara Muslim yang selama ini menjalin hubungan dengan Israel adalah Mesir, Turki, dan Yordania. Hubungan dengan Israel, kata Syed Hamid, seharusnya sudah diputus lebih dulu sebelum Israel mengubah kebijakannya atas Palestina dan menghentikan agresinya ke Lebanon. Bila mereka memerangi Hizbullah, lanjutnya, mengapa warga sipil dan infrastruktur umum yang menjadi korban. Ia menambahkan, apa yang terjadi di Lebanon merupakan sebuah insiden dalam sejarah dunia. ''Tampaknya, semua pihak menutup mata bila terkait dengan penderitaan Muslim. Bila terkait dengan umat Islam, semua pihak menganggapnya tak begitu penting.'' Tak perlu ke Lebanon Sementara itu, dari Jakarta, Menteri Luar!
Negeri Republik Indonesia, Nur Hassan Wirajuda, Kamis (10/8),!
menghim
bau warga Indonesia yang ingin memberikan bantuan kemanusiaan dapat langsung menyalurkannya melalui rekening Bulan Sabit Merah Lebanon maupun Suriah. Dengan demikian, kata Hassan, warga Indonesia tak perlu pergi ke Lebanon. Himbauan senada dilontarkan Menag M Maftuh Basyuni. Menurutnya, jika masyarakat ingin membantu, maka yang harus dilakukan adalah memberikan bantuan yang saat ini dibutuhkan di sana. ''Tidak usah ke sana, kumpulkan saja uangnya lalu kirim ke sana, selesai,'' katanya. Ia meminta agar masyarakat tidak berangkat berjihad ke Lebanon. Anjuran agar masyarakat tak berjihad ke Lebanon juga datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua Komisi Fatwa MUI, KH MA'ruf Amin, mengatakan pihaknya tidak merekomendasikan para relawan jihad untuk berangkat ke Lebanon. ''Kalau memang mau membantu, bantulah dengan menghimpun dana, bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan kesehatan. Jangan malah ke sana terus menjadi beban mereka,'' katanya. Sementara itu, Ketua Umum PP!
Muhammadiyah, Din Syamsudin, menyarankan agar ormas-ormas mengirimkan bantuan dana ke Hisbullah dari pada mengirimkan orang untuk berjihad ke Lebanon. ''Alangkah baiknya dana itu dihimpun dan dikirimkan ke sana. Kalau perlu saya ikut antar ke sana untuk dipakai beli senjata,'' ujar Din. Sejauh ini, paling tidak ada sekitar 14 warga Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke Lebanon pada 14 Agustus 2006 mendatang. Di antarnya mereka terdapat empat anggota DPR dari FPKS, yaitu Suripto, Suryama M Sastra, Luthi Hakim Ishak, dan Hilman Rosyad. Sisanya adalah lima orang dokter spesialis dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan empat orang dari sejumlah lembaga kemanusiaan yang ada di Indonesia. Menurut anggota Komisi I DPR, Suripto, pihaknya akan membawa bantuan kemanusiaan dan medis. ap/afp/fer/djo/uli
( )

No comments:

Post a Comment