Cari Berita berita lama

Republika - Arti Penting Sensus Ekonomi

Selasa, 23 Mei 2006.

Arti Penting Sensus Ekonomi












Edy Purwo Saputro Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Solo dan Ketua Pusat Studi Otonomi Daerah Pemerintah melaksanakan sensus ekonomi pada 15 Mei 2006 dan ini adalah sensus ekonomi pertama yang dilakukan setelah Indonesia dilanda krisis sejak tahun 1997 lalu. Angka sementara dari hasil sensus akan disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2006, tapi hasil akhirnya baru diketahui pada akhir tahun 2006. Sensus ekonomi terakhir dilakukan tahun 1996. Sensus Ekonomi 2006 mencakup semua perusahaan di Indonesia. Sensus ekonomi hanya dilakukan tiap 10 tahun sekali guna memperoleh data kuantitatif ekonomi yang akan menjadi bagian dari strategi kebijakan ekonomi Indonesia. Sensus Ekonomi 2006 merupakan benchmark kuat yang cermat. Jadi hal ini merupakan landasan kuantitatif tentang apa yang akan dilaksanakan di berbagai sektor pada masa-masa mendatang. Sensus ekonomi mengacu UU No 16/1997 tentang Penyelenggaraan Statistik, yang !
mengamanatkan BPS untuk melakukan sensus ekonomi setiap 10 tahun. Sensus Ekonomi 2006 ini bermanfaat bagi pemerintah karena bisa dijadikan dasar untuk perencanaan ekonomi. Selain itu, dengan sensus ekonomi ini juga bisa diketahui potensi ekonomi, peta penyebaran usaha di tiap sektor usaha, juga penyerapan tenaga kerja. Selain itu, sensus ini juga akan bermanfaat bagi dunia usaha karena bisa menjadi dasar perencanaan untuk pengembangan usaha, pangsa pasar, dan potensi pasar. Rencananya, sensus ekonomi akan dilakukan BPS pada Mei-Juni 2006. BPS akan mendata seluruh perusahaan di Indonesia secara serentak. Sementara pendataan perusahaan-perusahaan secara rinci akan dilakukan pada tahun 2007. Cakupan sensus ini adalah semua sektor usaha, seperti pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, konstruksi, hotel, angkutan, komunikasi, perdagangan dan jasa perusahaan. Untuk dapat mendukung suksesnya sensus ekonomi ini pemerintah menganggarkan dana Rp 400 miliar. !
Menurut jadwal awal, Desember 2006 akan diperoleh hasil berupa!
info te
ntang jumlah perusahaan menurut tenaga kerja, berdasarkan aset, omzet, dan jaringan usaha. Makna sensus Ada empat variabel utama yang dikedepankan dalam Sensus Ekonomi 2006, yakni jumlah perusahaan, tenaga kerja, omzet/output dan aset. Dari empat variabel ini, BPS akan membuat direktori perusahaan/usaha untuk melihat pertumbuhan usaha sejak sensus ekonomi terakhir tahun 1996. Dari hasil sensus diharapkan pemerintah bisa memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional dan regional, termasuk peranan sektor ekonomi dalam produk domestik bruto. Lebih rinci lagi peran usaha kecil menengah dan usaha besar. Namun, data omzet juga aset perusahaan ternyata paling sulit didapat. Padahal, data itu merupakan komponen paling penting untuk memetakan pertumbuhan usaha sejak tahun 1996. Fakta rendahnya respons pengusaha itu diduga karena kurangnya kesadaran dan adanya kekhawatiran rahasia perusahaan akan terungkap. BPS berencana akan merangkul asosiasi pengusaha untuk melakukan pendekatan secara !
intensif dan meyakinkan bahwa rahasia perusahaan tetap terjaga sempurna. Esensi di balik sensus, BPS dipercaya pemerintah untuk menyajikan data statistik dasar yang diharapkan mampu mendukung kebijakan dan program strategis pemerintah. Data statistik juga berfungsi sebagai bahan pengambilan keputusan dalam penyelesaian suatu masalah. Sensus Ekonomi 2006 bertujuan untuk mengumpulkan dan menyajikan data dasar yang lengkap, rinci, dan up to date tentang kegiatan ekonomi di semua wilayah Indonesia. Data itu mencakup jumlah, karekteristik usaha, dan kegiatan dari semua skala perusahaan/usaha yang bergerak di berbagai lapangan usaha di luar usaha pertanian. Keberhasilan sensus ekonomi kali ini ditentukan oleh keterlibatan para stakeholders, terutama anggota kehumasan dari seluruh jajaran instansi pemerintah yang dianggap penting dalam membantu suksesnya pelaksanaan Sensus Ekonomi 2006 ini. Kegiatan sensus ekonomi yang berskala besar dan dilakukan sepuluh tahun sekali ini, sebaga!
i upaya mengumpulkan data secara menyeluruh. Hal ini seperti s!
ensus pe
nduduk yang dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 0 (nol), sensus pertanian yang dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 3 (tiga). Sensus ekonomi dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 6 (enam). Masih banyak lagi aktivitas yang telah dan sedang dikerjakan BPS. Intinya, agenda Sensus Ekonomi 2006 mempunyai banyak manfaat dan karenya diperlukan koordinasi lintas sektoral dan kesadaran masyarakat untuk memberikan data yang akurat dan keyakinan untuk membangun budaya melek statistik secara sistematis. Memahami kuesioner Kata orang bijak, statistik adalah angka-angka dan angka-angka ini tidak bermakna jika kita tidak melakukan interpretasi. Relevan dengan hal ini bahwa sensus ekonomi adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan statistik. Kegiatan sensus ekonomi pada dasarnya adalah mencari data yang kemudian dijabarkan dalam angka-angka sesuai dengan tujuan penetapannya. Yang berkompeten dengan kegiatan ini adalah BPS serta orang-orang yang berhubungan dengan agenda tersebut.!
Jika angka-angka itu sudah terkumpul dan sudah ditempatkan sesuai peruntukannya lalu apa yang bisa kita manfaatkan dari statistik hasil sensus ekonomi? Secara teoritis, seharusnya ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari temuan angka-angka melalui agenda sensus, baik sensus ekonomi, sensus penduduk, sensus pertanian dan berbagai sensus lainnya. Bahkan, secara ilmiah-logis, temuan dari sensus tersebut akan menjadi statistik yang bernilai makro, tidak saja bagi kepentingan penelitian untuk kalangan akademis, tapi juga bagi proses pengambilan keputusan yang sifatnya taktis. Esensi utama untuk mendukung keakuratan dari temuan angka-angka yang terjabar dalam ilmu statistik, termasuk melalui agenda sensus ekonomi ini adalah kejujuran responden untuk memberikan data-datanya. Temuan data dari berbagai sensus yang telah dilakukan akan menjadi bank data yang bernilai strategis. Tidak saja dalam jangka pendek, tapi juga dalam jangka panjang, sensus tersebut terutama berguna untu!
k mendukung pengambilan keputusan dan penelitian. Meski demiki!
an, haru
s juga diwaspadai kemungkinan terjadinya human error dan atau technical error dari pelaksanaan sensus. Salah satu aspek utama untuk meminimalisasi human error dari kasus ini adalah proses pemahaman terhadap kuesioner yang akan disebarkan kepada responden. Secara umum diakui bahwa kuesioner haruslah mudah dipahami, baik oleh responden atau petugasnya sehingga apa yang dimaksud oleh kuesioner bisa dimengerti oleh responden juga petugas sensus. Tentu sangatlah konyol jika petugas sensus harus menjelaskan per definisi secara rinci kepada responden atas semua item yang ada dalam kuesiner, sebab hal ini akan sangat menyita waktu. Memang anggaran yang ditetapkan untuk sensus ini mencapai Rp 0,4 triliun dan ratusan relawan di berbagai daerah, namun itu semua tentu masih sangat rawan dengan human error ini. Jadi, perlu ketelitian mendalam agar pelaksanaan sensus ekonomi bisa benar-benar memberikan data yang akurat untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi penuntasan berbaga!
i persoalan sosial-ekonomi. Dengan demikian, kita bisa benar-benar terbebas dari dampak krisis yang semakin berlarut. Ikhtisar * Sensus ekonomi dilaksanakan tiap 10 tahun sekali, pada tahun yang berakhiran 6 (enam). * Data dari sensus ekonomi sangat penting untuk menjadi dasar dalam proses pengambilan keputusan. * Ada potensi human error dan technical error dalam pelaksanaan sensus. * Untuk mengatasi potensi kesalahan itu, kuesioner harus dirancang supaya mudah dimengerti oleh responden maupun petugas sensus.
( )

No comments:

Post a Comment