Cari Berita berita lama

Politik Bukan untuk Saling Menjatuhkan

Senin, 6 Pebruari 2006.
Politik Bukan untuk Saling MenjatuhkanJakarta, 6 Pebruari 2006 00:58Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, politik yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah politik untuk mengatasi masalah dan menemukan solusi untuk kepentingan rakyat dan bukan bertujuan untuk saling menjatuhkan.

Pernyataan persebut disampaikan Presiden saat menghadiri Hari Ulang Tahun ke-33 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu malam (5/3).

Menurut Presiden, meskipun nantinya terjadi benturan karena kehidupan politik yang sangat dinamis, namun hal tersebut jangan membuat hati nurani dan moral politik tercabut demi kebaikan rakyat dan demi berjalannya pemerintahan.

"Jadi jelaslah bahwa politik yang kita bangun bukan politik permusuhan permanen, politik jatuh menjatuhkan. Karena kalau ini terjadi, maka energi dan waktu tidak akan mengarah pada upaya untuk memperbaiki keadaan bangsa," kata Presiden.

Kondisi seperti itu menurut Presiden akan membuat Indonesia semakin tertinggal dibandingkan negara lain yang lebih terfokus untuk memajukan bangsanya.

Namun, dalam budaya politik yang dibangun, bukan berarti pemerintah tidak mengenal kritik perbedaan, dan ketidaksetujuan, karena perbedaan harus dilihat sebagai terus-tumbuhnya partisipasi rakyat serta berlanjutnya kontribusi yang diberikan partai politik.

Presiden juga mengatakan, bahwa pemerintah sudah banyak menerima kritik, masukan, dan saran yang telah dijadikan sebagai rujukan bagi pemerintah untuk mengambil keputusan, termasuk kritik yang disampaikan oleh ketua umum PPP Hamzah Haz.

Dalam penanganan kasus korupsi yang sebagian melibatkan anggota DPRD, Presiden menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap mereka yang terlibat korupsi merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk mengedepankan supremasi hukum.

"Tidak ada keinginan untuk tebang-pilih dalam memberantas korupsi. Oleh karena itu, kalau ada informasi tentang tebang-pilih tersebut beritahu saya," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Hamzah Haz dalam pidato politiknya secara tajam menyampaikan kritik terhadap pemerintah yang dianggap mengambil kebijakan tebang-pilih dalam pemberantasan korupsi.

"Ada kesan bahwa pemberantasan korupsi sekarang ini lebih banyak diarahkan kepada anggota legislatif di daerah, jadi wajar saja bila muncul anggapan di masyarakat bahwa pemberantasan korupsi dilakukan dengan cara tebang-pilih," kata Hamzah Haz mengkritik kebijakan pemerintah.

Menurut Hamzah, PPP memberi apresiasi tinggi pada pemerintah dalam upayanya memberantas korupsi, tapi upaya yang dilakukan selama ini terlihat belum menyentuh akar permasalahan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Secara sarkastis Hamzah Haz mengatakan bahwa upaya pemerintah memberantas korupsi ibarat pertandingan tinju yang hanya mempertontonkan kelas bulu.

"Ibarat pertandingan tinju, yang dipertontonkan baru kelas bulu saja," kata Hamzah yang disambut gemuruh tawa para hadirin.

Hamzah juga mengatakan bahwa cara pemerintah dalam penanggulangan korupsi ibarat berburu di kebun binatang atau berburu di kandang ayam.

Ia secara tegas juga mengkritik kebijakan pemerintah lainnya, termasuk dalam kebijakan di dalam bidang ekonomi dan pendidikan.

Menurut Hamzah, pemerintah belum mempunyai arah yang jelas dalam kebijakan pendidikan yang dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya sarjana yang menganggur.

Sementara dalam bidang energi, Hamzah mengatakan bahwa pemerintah belum serius dalam mengatasi krisis enargi dan belum serius dalam mengembangkan energi alternatif, seprti energi dari bio disel. Namun Hamzah juga mendukung kebijakan pemerintah seperti tercapainya solusi damai dengan GAM.

Ia juga menegaskan bahwa, partai yang dipimpinnya siap untuk bekerjasama dan mendukung program pemerintah.

Dalam acara HUT Ke-33 PPP itu, tampak hadir Wakil Presiden Yusuf Kalla, para menteri anggota kabinet, dan duta besar negara sahabat. [EL, Ant]

No comments:

Post a Comment