Sabtu, 24 Agustus 2002.
Istri Kecil Mungil Maklumi jika banyak selebriti bercerai. Lihat tubuh perempuannya, jangkung, dan itulah sebabnya. Tentu ini bukan tanpa kekecualian, karena ini sekadar kecenderungan. Statistik itu menunjukkan, perempuan kecil mungil kebanyakan lebih berhasil dalam pernikahan dan bahkan beranak lebih banyak , dibanding perempuan jangkung.
Jadi, tak perlu menghadap-hadapkan data epidemiologis ini dengan fakta bahwa pemain sinetron Yuyun yang kecil mungil baru saja bercerai dengan suaminya, anak pengusaha rotan Cirebon. Juga, lupakan bahwa dulu ada Yuni Shara yang juga bercerai, padahal tubuhnya tak kalah pendek.
Daniel Nettle, peneliti peneliti Open University, Inggris, yang menemukan fakta perempuan dengan tinggi di bawah rata-rata--tapi masih dalam rentang sehat--lebih berhasil dalam pernikahan dan lebih banyak memiliki anak. Dia melakukan penelitian pada 10 ribu orang yang lahir pada 1958 di seantero negeri.
Rata-rata tinggi wanita Inggris 1, 62 meter dan Nettle menemukan mereka yang tingginya antara 1,51 dan 1,58 meter paling banyak yang berada dalam status menikah dan memiliki anak pada usia 42 tahun. Anda pasti berfikir faktor ekonomi ikut mempengaruhi keberhasilan pernikahan, tapi lihatlah: Hubungan itu tetap berlaku bahkan sesudah kelas sosial ikut dihitung sebagai variabel kesuksesan pernikahan mereka.
Seperti dipublikasikan di New Scientist (14/8), Nettle juga menemukan wanita�berapapun tingginya-- menyenangi pria dengan tinggi tubuh di atas rata-rata. Coba balik obyek pada temuan ini, maka ada kabar sedih bagi pria dengan tinggi di bawah rata-rata.
Benar demikian. Penelitian menemukan seorang pria dengan tinggi badan 1,83 meter ternyata memiliki kemungkinan lebih baik untuk memiliki pasangan dan anak, bahkan jika dibandingkan dengan pria yang memiliki tinggi badan rata-rata, 1,77 meter.
Soal pria bertubuh kecil yang lebih sukar memiliki pasangan juga telah diteliti Ulrich Mueller, periset University of Marburg, Jerman, dan sejawatnya di Syracuse University, New York, Allan Mazur. Keduanya menemukan laki-laki yang memiliki postur lebih tinggi--tak peduli apakah mereka cerdas atau tulalit--secara statistik lebih memiliki banyak anak dibanding rekannya yang berpostur pendek.
Laki-laki yang lebih tinggi juga lebih kerap bercerai dan menikah kembali, dan berkesempatan mendapatkan istri kedua yang lebih muda dari istri pertama. ''Saya tak tahu mengapa, tapi postur yang lebih tinggi secara universal jauh lebih menarik,'' kata Mazur. Buruknya, ''makin menarik seorang lelaki, lebih besar peluang dia menghancurkan pernikahan pertamanya, '' Mazur menambahkan.
Nettle tahu statistiknya juga menunjukkan bahwa laki-laki memiliki kecenderungan memilih pasangan perempuan yang bertubuh kecil mungil, tapi dia tak tahu mengapa mereka melakukannya. Jika alasannya adalah kecenderungan evolusi, bahwa wanita dengan tinggi di bawah rata-rata populasi lebih subur, "Tak ada fakta bahwa wanita lebih pendek lebih gampang hamil atau lebih subur pada populasi manapun di saat ini," Nettle mengatakan.
Malah, Nettle mengungkapkan, penelitian sebelumnya menemukan wanita bertubuh kecil lebih gampang meninggal ketika melahirkan. Selain itu, wanita dengan tinggi di bawah 1,52 meter juga 30 persen lebih beresiko terkena haemorrhagic
No comments:
Post a Comment