Cari Berita berita lama

KoranTempo - I Nyoman Moena Wafat

Sabtu, 14 Agustus 2004.
I Nyoman Moena WafatJAKARTA--I Nyoman Moena, salah seorang tokoh perbankan Indonesia, meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, sekitar pukul 15.50 WIB kemarin dalam usia 73 tahun. Jenazahnya dibawa dari rumah sakit pada pukul 18.45 WIB untuk disemayamkan di rumah pribadinya di Jalan Jayamandala VI Nomor 3 Jakarta Selatan.

Menurut Monalia R Moena, putra ketiganya, bankir senior itu meninggal dunia karena sakit radang paru-paru akut dan parkinson. Informasi dari RS Medistra menyebutkan, Moena dirawat sejak 19 Juli lalu dan ditangani dokter ahli penyakit dalam.

Pria kelahiran Kesimen, Bali, 2 Januari 1931 ini, meningalkan seorang istri Emmalia Sastrakususmah dengan tiga orang anak: Gede Aris Sunda, Made Donni Waspada, dan Monalia R Moena serta empat orang cucu.

Jabatan terakhir yang dipegangnya adalah Direktur Utama Surveyor Indonesia. Moena juga dikenal sebagai aktivis Perhimpunan Bank-bank Umum Swasta Nasional (Perbanas) dan merupakan pendiri Overseas Express Bank. Jenazah akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet, Jakarta, hari ini. martha warta silaban � tnr

Sinivasan Akan Gugat Syafruddin, Kwik, dan Laksamana

JAKARTA--Marimutu Sinivasan dalam waktu dekat akan menggugat Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kwik Kian Gie, dan mantan Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional Syafruddin Temenggung serta sejumlah pejabat BPPN lainnya ke pengadilan.

Gugatan itu bakal dilayangkan Sinivasan karena para pejabat itu dinilai telah melakukan konspirasi memacetkan roda usaha Grup Texmaco miliknya. �Seorang Menteri mengatakan kepada saya, ada dua menteri yang mematikan Texmaco, yaitu Kwik dan Laksamana,� katanya dalam sidang P4P antara BPPN, pengusaha, dan karyawan di Jakarta kemarin. �Mereka semua ingin mematikan perusahaan ini untuk kepentingan konglomerat tertentu dan memaksa saya mengalihkan perusahaan.�

Sinivasan menjelaskan, hal ini bermula dari penurunan kategori kolektibilitas utang Texmaco dari peringkat tiga menjadi lima (macet) oleh Kwik Kian Gie lewat peraturan menteri. Akibatnya, aset Texmaco dialihkan ke BPPN pada Februari 2000. badriah-tnr

No comments:

Post a Comment