Jumat, 4 Maret 2005.
Malaysia akan Bantu Kembangkan Hutan Bakau di Aceh
Maryadi - detikcom
Jakarta -
Hutan bakau dipercaya sebagai salah satu cara untuk mengeliminir bahaya tsunami. Malaysia bersedia untuk membangun kawasan hutan bakau di pesisir wilayah pantai Nangroe Aceh Darusssalam (NAD). Malaysia berhasil membangun hutan bakau di sepanjang wilayah pesisir pantai.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Sumber Daya Alam, Datuk Seri Adenan Satem berkata seperti yang dikutip kantor berita Bernama, Jumat (4/3/2005). Kementerian Sumber Daya Alam siap untuk mengirimkan benih atau tenaga kerjanya seandainya ada permintaan dari pemerintah Indonesia.
"Kita sangat senang membantu mereka, kita akan berbuat sebaik mungkin hutan bakau seperti yang ada di Malaysia," katanya.
Dia menyatakan, Malaysia mempunyai banyak sekali pakar dalam bidang pembangunan hutan di pesisir pantai. "Kita bisa membantu mereka melalui FRIM (Institut Penyelidikan Perhutanan Malaysia) atau Departemen Perhutanan dengan memberikan benih atau mengirim pakar," katanya.
Namun hingga kini, tambah Menteri Sumber Daya Alam, pihak Malaysia belum menerima permintaan dari Indonesia sehubungan denggan penanaman kembali hutan bakau itu di sepanjang kawasan pantai Aceh yang telah musnah akibat bencana tsunami pada 26 Desember lalu.
Turki Bangun Sekolah
Sementara itu, pemerintah Turki telah menunjukan solidaritasnya dengan akan membangun gedung-gedung sekolah di Nangroe Aceh Darussalam. PASIAD sebuah organisasi pendidikan di Turki yang akan memfaislitasi pembangunan tersebut.
Rencana bantuan Turki itu, seperti yang diungkapkan, Posko Kominfo dalam siaran persnya yang diterima detikcom di Jakarta, Jumat (4/3/2005).
Rombongan PASIAD yang berjumlah sekitar 200 orang itu telah berkunjung ke Aceh. Rombongan itu terdiri dari Dirjen Dalam Negeri Turki dan dua orang bupati di Istambul.
"Tanpa dibantu Turki pun sesungguhnya Indonesia mampu mengatasi kemelut di Aceh akibat tsunami. Tapi ini adalah bentuk solidaritas kami membantu Aceh," katanya.
(
mar
)
No comments:
Post a Comment