Cari Berita berita lama

detikcom - Bentrok Massa Terjadi di Lokalisasi Siak-Riau

Minggu, 10 Oktober 2004.
Bentrok Massa Terjadi di Lokalisasi Siak-Riau
Chaidir Anwar Tanjung - detikcom

Pekanbaru -
Sekitar 300 orang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat Kabupaten Siak-Riau meminta lokalisasi segera ditutup menjelang bulan puasa. Ratusan preman yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Karya (IPK) menghadang aksi massa. Bentrok pun terjadi, satu unit bus mahasiswa dibakar.

Keributan ini terjadi Minggu (10/10/2004) di lokalisasi 55 di Desa Sawit Permai Kecamatan Dayun Kabupaten Siak, terpaut 100 km arah timur dari Pekanbaru. Massa yang terdiri dari mahasiswa dan komponen masyarakat tiba di lokalisasi terbesar di Siak itu sekitar pukul 12.30 WIB, atau berjarak 40 km dari ibukota Kabupaten Siak, Siak Sri Indrapura.

Kelompok mahasiswa meminta pengelola lokalisasi untuk menutup tempat hiburan itu menjelang bulan puasa. Rupanya, permohonan itu ditolak pengelola lokalisasi yang dibekingi IPK, sebuah organisasi yang berkiblat di Medan yang diketuai Olo Panggabean.

Ketua Pemuda Anshor Kabupaten Siak, Mohamad Zainal, yang menghubungi detikcom, mengatakan, saat utusan mahasiswa dan perwakilan IPK melakukan negosiasi, secara tiba-tiba kelompok IPK lainnya langsung membakar satu unit bus mahasiswa, sekitar pukul 14.30 WIB.

"Waktu itu massa kita lagi menunggu hasil negosiasi dengan ketua IKP setempat. Tapi, saat negoisasi berlangsung dan massa kami lagi lengah, kelompok IKP lainnya langsung membakar mobil kami," kata Zainal.

Akhirnya, perkelahian tak terbendung lagi. Aksi kejar-kejaran berlangsung. Kelompok massa yang tidak membawa senjata apa pun terpaksa lari terbirit-birit. Sedangkan kelompok IPK diduga sebelumnya memang telah mempersiapkan massa. Akibatnya, satu mahasiswa STIE Siak, Oki Saputra mengalami luka bacok dan satu unit motor milik warga dibakar. Massa juga sempat membakar sebuah barak di lokalisasi itu.

"Saat kita demo menuntut penutupan lokalisasi, tidak mendapat pengawalan dari pihak Polres Siak. Padahal tiga hari yang lalu kita sudah memberitahukan secara resmi," ujar Zainal.

Masih menurut Zainal, diperkirakan terdapat sekitar 150 PSK yang mangkal di lokalisasi. Namun ketika mereka tiba tempat pelacuran itu, tak satu pun PSK yang berada di tempat. Diperkirakan pihak pengelola lokalisasi itu telah mengetahui akan kehadiran kelompok mahasiswa.

"Lokalisasi itu telah dikosongkan. Yang ada di sana hanya ratusan anggota IKP yang menggunakan senjata tajam dan pistol. Ada lima orang anggota IPK yang mengacungkan pistol kepada kelompok massa," kata Zainal.

Anggota Polsek Dayun, Bribda Jonhedro yang dihubungi detikcom membenarkan telah terjadi bentrok massa di lokalisasi tersebut. Dia mengaku pihaknya cukup sulit mengamankan perkelahian yang melibatkan ratusan orang itu.

"Anggota Polsek Dayun sangat terbatas. Kita tengah meminta bantuan dari Polres Siak. Karena sampai saat ini, masih ada mahasiswa yang dikejar-kejar pihak pengelola lokalisasi," katanya.


(
nrl
)

No comments:

Post a Comment