Cari Berita berita lama

Seorang Prajurit TNI dan Dua GSA Tewas

Rabu, 2 Juli 2003.
Seorang Prajurit TNI dan Dua GSA TewasLhokseumawe, 2 Juli 2003 12:30Satu prajurit TNI dari Batalion-3 Marinir gugur dalam kontak senjata dengan kelompok GSA berkekuatan 15 orang di Gunung Ketek, Aceh Selatan, Selasa, sementara dua prajurit marinir lainnya mengalami luka tembak dan dua anggota GSA tewas.

"Prajurit TNI yang gugur itu adalah Prada Anton Pujo Harmoko, sedangkan yang luka tertembak adalah Pratu Ali dan Prada Doni. Keduanya kini dirawat di RSU Tapak Tuan, Aceh Selatan," kata jurubicara Koops TNI Letkol Achmad Yani Basuki di Lhokseumawe, Rabu.

Pasukan marinir tersebut saat itu tengah melakukan patroli pengintaian tempur di Gunung Ketek dan kemudian terlibat kontak senjata dengan GSA.

Dalam insiden baku-tembak tersebut, dua anggota GSA tanpa identitas tewas, dan pasukan marinir berhasil menyita satu pucuk M-16, empat magazen M-16, dan 30 butir peluru M-16.

Kontak senjata lainnya juga terjadi di Desa Halueme antara pasukan gabungan Yonif 642-Parako (Kopassus) dengan kelompok GSA pada Selasa sore, namun tidak ada korban di kedua belah pihak.

Sementara itu, dua anggota GSA ditangkap pasukan TNI di Kecamatan Sampoinet, Aceh Barat. Anggota GSA yang ditangkap itu adalah Yubir (54) dan M Adam (39), serta berhasil disita satu pucuk pistol dan 39 butir peluru. Kedua anggota GSA itu ditangkap saat pasukan TNI melakukan sweeping atas kendaraan yang dicurigai.

Di Kabupaten Aceh Jaya, kelompok GSA menculik dua anggota masyarakat, yakni M Safari Sulaeman, warga Desa Batee Tulang dan Ibrahim Hassan, warga Desa Kampung Blang, Kecamatan Krueng Saba.

Selain itu, kelompok GSA juga mengancam 26 kepala desa di Kecamatan Baktiah agar tidak berhubungan dengan NKRI, dan batas waktu ultimatum itu adalah 3 Juli 2003. Mereka dan anggota keluarganya diancam dibunuh jika masih berhubungan dengan aparat pemerintah dan TNI-Polri.

Sementara itu, seorang anggota GSA yang jabatannya sebagai polisi GAM menyerahkan diri kepada pasukan TNI. Anggota GSA itu bernama Muklis bin Zaenudin. [Tma, Ant]

No comments:

Post a Comment