Cari Berita berita lama

KoranTempo - Sarasa Nugraha Segera Merger dengan Sarasa Mitratama

Rabu, 19 Juni 2002.
Sarasa Nugraha Segera Merger dengan Sarasa MitratamaJAKARTA-- PT Sarasa Nugraha Tbk akan segera melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Sarasa Mitratama. Siaran pers manajemen Sarasa Nugraha yang diterima Koran Tempo menyebutkan, rencana penggabungan usaha itu telah disetujui para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada 17 Juni lalu.

Direktur Utama Sarasa, Husein Angiyanto, mengatakan, pada 2001 lalu laba bersih yang berhasil diraup sebesar Rp 14,7 miliar. Laba tersebut, paparnya, jauh lebih tinggi dibanding laba perusahaan pada 2000 lalu yang hanya mencapai Rp 4,926 miliar.

Ditambahkannya, pada tahun ini, perusahaan memproyeksikan penjualan sebesar US$ 33 juta. Hingga triwulan I 2000, penjualan perusahaan telah mencapai US$ 10,8 juta. Nilai tersebut, jauh lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 9,22 juta. "Sedangkan laba bersih hingga kuartal I 2002 mencapai Rp 12,3 miliar," ungkapnya. padjar

Dividen Dynaplast Rp 50 per Saham

JAKARTA-- PT Dynaplast Tbk. akan membagikan dividen dari laba tahun buku 2001 sebesar Rp 50 per lembar. Sekretaris Perusahaan Dynaplast, Eva S. Gunawan, dalam siaran persnya menjelaskan, penjualan bersih 2001 mencapai Rp 384 miliar, sedangkan laba bersih yang diraup sebesar Rp 33 miliar. Dari laba bersih tersebut, paparnya, pemegang saham setuju untuk membagikan dividen Rp 50 per saham.

Menurut Eva, kinerja perusahaan pada kuartal I tahun ini menggembirakan. Hingga 31 Maret lalu , angka penjualan meningkat 15 persen menjadi Rp 104 milyar. Dengan peningkatan ini, paparnya, manajemen optimis dapat mencapai target penjualan yang telah ditetapkan sebesar Rp 465 miliar pada 2002 ini atau naik 21 persen dari tahun sebelumnya. "Sehingga laba bersih yang dapat diraih pun akan naik 36 persen atau menjadi Rp 45 miliar."

Eva menambahkan, peningkatan penjualan disebabkan oleh meningkatnya pesanan kemasan plastik dari perusahaan kosmetika dan oli mulai Februari lalu. Akibat peningkatan permintaan yang di luar perkiraan ini, paparnya, manajemen memutuskan untuk melakukan ekspansi dengan membeli sebuah pabrik khusus untuk memproduksi kemasan botol kosmetika dan farmasi di Jawa Barat. Selain itu, direksi juga memutuskan melakukan pembelian mesin baru. budi riza

Gugatan ke Pemilik Gedung BEJ Ditunda Lagi

JAKARTA-Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menunda sidang gugatan para kreditor PT Danareksa Jakarta International (DJI) selama tiga bulan. Gugatan tersebut berkaitan dengan pinjaman senilai US$ 180 juta yang diterima pemilik gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) itu pada 1996 lalu.

Siaran pers yang diterima Koran Tempo menyebutkan, penundaan sidang tersebut merupakan yang kedua kalinya, karena sebelumnya sempat ditunda selama 3 bulan dengan alasan tidak seluruh tergugat yang berjumlah 58 pihak hadir dalam sidang.

DJI merupakan perusahaan patungan, antara lain: Grup Artha Graha yang menguasai mayoritas saham dan pemerintah (melalui PT Danareksa) yang merupakan pemegang saham minoritas sekitar 8 persen. padjar

No comments:

Post a Comment