Cari Berita berita lama

Republika - Perjalanan Rambut Sang Pharaoh

Kamis, 12 April 2007.

Perjalanan Rambut Sang Pharaoh












Diperlukan waktu 30 tahun untuk kembali ke rumah. Itu lah perjalanan yang harus dilakoni sebagian rambut Ramses II, penguasa Mesir yang legendaris. Minggu lalu, setelah menghilang selama tiga dekade, sebagian rambut Ramses II kembali ke Mesir dan dipamerkan di Museum Nasional di Kairo. Bagi pemerintah dan rakyat Mesir, rambut Ramses II memang bukan sekedar rambut. Tidak heran jika sejak tahunan silam Mesir berusaha keras menemukan sebagian rambut Ramses II yang hilang pada 1976. Saat itu mumi Ramses II dibawa ke Prancis untuk menghilangkan jamur yang mulai merambati badannya, dan saat itu lah sebagian rambutnya hilang. Pencarian pun dimulai. Seperti dikatakan Kepala Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Mesir, Zahi Hawass, mereka menggunakan semua cara untuk menemukan benda bersejarah itu. Hawass mengakui internet adalah piranti terpenting untuk melacak kasus ini. ''Setiap hari kami membuka dan memelototi internet dan itu menjadi sumber terpenting Anda, menjadi mata-!
mata Anda di berbagai belahan dunia,'' kata Hawass. Mereka memberi saya informasi yang beragam, mulai dari yang bisa dipercaya hingga yang mustahil,'' lanjutnya. Akhirnya, usaha pencarian rambut Ramses II mulai menerbitkan harapan. Jejak relik itu mulai terendus ketika seorang lelaki yang bernama Jean-Michel Diebolt menawarkan seikat rambut Ramses II melalui situs lelang di dunia maya, November 2006. Dalam iklannya di situs lelang itu, Diebolt menuliskan, beberapa helai rambut dari mumi Ramses II. Tidak tanggung-tanggung, warga kota Grenoble itu pun melengkapi harga yang harus dibayar peminat, yakni dua ribu euro. Harga itu dinilai Diebolt layak karena ia bisa menjamin keaslian barang yang ditawarkan, yakni dengan foto-foto, sertifikat, sisa pembalseman mumi, hingga kain pembalutnya. Diebolt juga menuliskan ia mewarisi semua itu dari almarhum ayahnya, seorang peneliti Prancis yang menjadi anggota tim peneliti Prancis dalam proyek Ramses II di Paris. Dari sinilah pihak berwe!
nang Prancis mulai bertindak. Diebolt pun diciduk dari kediama!
nnya di
Grenoble. Polisi menyita sebuah plastik kecil dan kotak yang berisi barang-barang yang diyakini milik Ramses II. Penangkapan Diebolt ini langsung mengundang komentar banyak pihak. Seperti dikatakan Christian Leblanc, arkeolog Prancis yang menghabiskan sebagian besar risetnya mengenai Ramses II. ''Jika semua barang yang disita itu benar bagian dari Ramses II, maka hal itu sangat tidak menguntungkan. Jika memang benar, maka ini sebuah skandal yang tidak bisa diterima,'' tegas Leblanc. Hal senada juga dikatakan Hawass. Menurutnya, jika semua elemen yang diklaim Diebolt benar, maka hal itu akan menjadi sebuah skandal yang akan mengganggu hubungan Paris-Kairo. Yang jelas kini rambut Ramses II telah kembali dan bersanding dengan muminya. Kedatangannya disambut meriah oleh pemerintah dan rakyat Mesir. Kemeriahan yang sama ketika leluhur Ramses II, Ramses I, pulang setelah 148 tahun tinggal di Amerika Serikat (AS). Sebuah misi yang sebelumnya dinilai tak masuk akal sekaligus luar bi!
asa dan terhormat -- seperti dikatakan salah seorang petinggi permuseuman Mesir, Ahmed Saleh -- berhasil dilakukan oleh anak-anak sungai Nil.
(berbagai sumber/lan )

No comments:

Post a Comment