Kamis, 1 Juni 2006.
Pemkab Sleman Bangun Rumah untuk Korban Gempa
Pilot proyek pembangunan rumah diharapkan bisa dilaksanakan pada 5 Juni mendatang.
SLEMAN -- Warga Kabupaten Sleman yang menjadi korban bencana gempa bumi, sepertinya tak akan terlalu lama tinggal di tenda-tenda pengungsian. Ini karena Pemkab Sleman akan segera membangun perumahan bagi mereka. ''Agar mereka tak terlalu lama jadi 'manusia tenda', kita akan membantu mereka dengan membangunkan rumah,'' jelas Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Ir Sutrisno MES, Rabu (31/5). Selain Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta, sebagian wilayah Kabupaten Sleman di bagian Timur, juga tak luput mengalami kerusakan akibat gempa bumi Sabtu (27/5) lalu. Wilayah yang mengalami kerusakan terparah adalah wilayah Kecamatan Berbah dan Prambanan. Di Berbah, selain ribuan rumah hancur, gempa bumi juga merenggut nyawa 82 warga. Sementara di Kecamatan Prambanan, musibah ini menewaskan 77 orang. Sutrisno menyebutkan, bangunan rumah yang akan didirikan Pemkab Sleman, nantinya berbentuk fleksibel dan efesien, karena hanya terdiri dari satu ruangan berukuran 4 kali 7 meter. ''Ruang!
an itu nantinya bisa disekat sendiri oleh warga. Mana yang akan jadi ruang tamu, ruang tidur atau ruang keluarga,'' jelasnya. Dalam waktu dekat, pemberian bantuan bangunan rumah ini akan direalisasikan dalam bentuk pilot proyek. Daerah yang akan menjadi pilot proyek adalah wilayah Dusun Klero, Desa Sumberharjo, Kecamatan Berbah, dan Dusun Gandu, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah. Di masing-masing dusun, akan dibangun 20 rumah. Rumah-rumah itu, rencananya dibangun di atas tanah masing-masing penduduk yang rumahnya hancur. ''Kita berharap, pembangunan rumah dalam pilot proyek ini sudah bisa dilaksanakan mulai 5 Juni mendatang. Tapi kalau bisa lebih cepat, akan lebih baik,'' kata Sutrisno. Dari hasil pilot proyek ini, nantinya pihak Pemkab akan melakukan evaluasi. Selain evalusi mengenai kelayakan bangunan, juga akan dilihat bagaimana respons warga terhadap bangunan rumah tersebut. ''Kalau responsnya positif, kita akan langsung membuat bangunan serupa secara massal bagi par!
a korban bencana.'' Terkait dengan rencana ini, Sutrisno meng!
aku tela
h memerintahkan para camat di kedua kecamatan ini, untuk melakukan sosialisasi. Selain itu, kepada para lurah juga telah diminta untuk mendata jumlah keluarga yang bersedia dibangunkan rumah dengan tipe seperti itu. ''Tapi kalau ada warga yang tidak bersedia, tidak apa-apa,'' jelasnya. Di seluruh wilayah Kabupaten Sleman, jumlah rumah yang ambruk akibat bencana gempa bumi ini mencapai 4.972 unit. Sedangkan yang rusak berat dan tak mungkin lagi dihuni, mencapai 14.765 unit. Sementara untuk jumlah pengungsi, saat ini tercatat 122.460 jiwa. Mereka terdiri dari warga Prambanan sebanyak 34.436 jiwa, warga Berbah 26.284 jiwa, warga Kalasan sebanyak 18.672 jiwa, Kecamatan Gamping 10.736 jiwa, dan Kecamatan Godean berjumlah 8.408 jiwa.
( wid )
No comments:
Post a Comment