Cari Berita berita lama

Republika - BPRS Pun Kini Terbitkan Kartu ATM

Rabu, 6 Pebruari 2008.

BPRS Pun Kini Terbitkan Kartu ATM












Kata siapa menjadi nasabah tabungan atau deposito di Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) tidak bisa memiliki kartu anjungan tunai mandiri (ATM)? Hal ini tidak berlaku bagi BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Bekasi. BPRS tersebut menyadari pentingnya ketersediaan kemudahan layanan bagi nasabah. Karena itu, BPRS tersebut berencana menerbitkan kartu ATM bagi nasabah tabungan dan deposito Maret mendatang. Suatu langkah inovasi mendorong perkembangan bisnis BPRS. Menurut Direktur Utama BPRS HIK Bekasi, Okta Prawisma Yepri, BPRS berencana menggandeng Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk bisa merealisasikan penerbitan kartu ATM tersebut. Dalam kerja sama tersebut, nasabah BPRS akan bisa melakukan transaksi tarik tunai di seluruh ATM BSM dan ATM lain mitra bank umum syariah (BUS) tersebut. `'Jadi BSM sudah menawarkan kita untuk kerja sama ini. Maret ini akan kita terbitkan ATM bersamaan dengan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham),'' katanya kepada Republika, Selasa, (5/2). Yepri menyeb!
utkan, dalam kerja sama tersebut, dana nasabah akan dikelola oleh BPRS HIK Bekasi. Meski demikian, terdapat sebagian dana nasabah yang akan disimpan di BSM untuk memenuhi kepentingan transaksi tarik tunai nasabah BPRS di ATM BSM. `'Tapi yang jelas ini menguntungkan kedua pihak karena BSM selain dapat fee based incomed, DPK-nya meningkat karena ada dana nasabah kami yang kami endapkan untuk kepentingan transaksi tarik tunai melalui ATM,'' katanya. Menurut Yepri, rencana penerbitan kartu ATM tersebut diyakini akan mendorong semakin banyak masyarakat yang menabung atau berinvestasi di BPRS HIK Bekasi. Hal itu karena dengan memiliki ATM tersebut, nasabah tidak perlu lagi datang ke BPRS HIK Bekasi untuk melakukan transaksi tarik tunai. Rencananya, dalam setahun pertama, BPRS HIK Bekasi menargetkan menawarkan kartu ATM bagi nasabah dengan nilai deposito atau tabungan minimal Rp 5 juta. Jumlah pemegang kartu ATM ditargetkan mencapai 250 jiwa dalam setahun. Rinciannya, 200 pemegang!
kartu ATM berasal dari nasabah deposito. Sedangkan, sisanya a!
dalah na
sabah tabungan. Yepri menyebutkan, inovasi pengembangan bisnis seperti penerbitan kartu ATM sangat diperlukan. Hal tersebut karena salah satu kendala pengembangan bisnis sebagian besar BPRS adalah di sisi jaringan. Karena itu, kerja sama dengan bank umum syariah untuk mendorong pengembangan bisnis BPRS layak dilakukan. Hal itu karena BPRS bisa menggunakan bantuan teknologi dan sumber daya lain untuk mendorong perkembangan bisnis syariah. Hingga akhir tahun lalu, menurut Yepri, DPK BPRS HIK Bekasi tercatat meningkat signifikan menjadi Rp 11,85 miliar dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya Rp 5,35 miliar. Sedangkan, jumlah nasabah DPK akhir tahun lalu tercatat berjumlaj seribu jiwa. Hingga akhir tahun ini, DPK BPRS tersebut diharapkan meningkat menjadi 18,3 miliar dengan jumlah nasabah mencapai dua ribu jiwa.
(aru )

No comments:

Post a Comment