Cari Berita berita lama

Menperindag: "Banyak Potensi NAD yang Belum Tergali"

Selasa, 14 Januari 2003.
Menperindag: "Banyak Potensi NAD yang Belum Tergali"Banda Aceh, 14 Januari 2003 09:16Menperindag Rini Suwandi mengatakan, banyak potensi ekonomi di Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD) yang belum tergali secara optimal, terutama di sektor industri yang memiliki pasar ekspor.

"Cukup banyak potensi yang dimiliki daerah ini yang belum tergali optimal. Saya berharap agar Pemda NAD dapat membuat program yang lebih mendetail, terutama menyangkut pengembangan kawasan Sabang ke depan," kata menteri di hadapan pengusaha dan tokoh masyarakat NAD di Banda Aceh, Senin malam.

Menurut dia, banyak potensi ekonomi yang memiliki kemungkinan untuk diekspor, misalnya, garmen dan produk pertanian rakyat seperti pengolahan jagung hibrida untuk pakan ternak dan kelapa.

"Namun pengembangan sektor perekonomian itu akan lebih baik jika situasi keamanan dalam keadaan tenteram dan damai," tambahnya.

Rini mencontohkan, Kota Sabang, sekitar 18 mil laut dari Banda Aceh itu memiliki potensi besar untuk sektor perdagangan, termasuk perdagangan antar negara (ekspor).

"Kalau masa lalu Belanda bisa memanfaatkan Sabang, maka kenapa kita bangsa Indonesia tidak mampu memanfaatkannya," katanya.

Menperindag menyatakan keyakinannya perekonomian NAD ke depan, terutama di kawasan free port Sabang akan berkembang pesat, jika dilakukan dengan perencanaan yang baik.

"Kalau kawasan freeport Sabang berkembang, maka kabupaten-kabupaten lain di NAD dapat memanfaatkannya. Jika selama ini kencendrungan para eksportir melakukan aktivitasnya lewat propinsi lain, maka kini perlu dirubah pola pikir pengusaha agar bisa ekspornya lewat Sabang," kata dia.

Di pihak lain, Rini menjelaskan, beberapa pengembangan ekonomi yang harus dilakukan dalam waktu cepat untuk dapat menyerap ribuan tenaga kerja di NAD salah satunya adalah di sektor industri garmen.

"Kami telah meminta kalangan swasta nasional, untuk melihat dan menginvestasikan modalnya di NAD," katanya.

Depperindag akan memberikan kuota ekspor garmen dengan salah satu syarat adalah harus mendirikan pabriknya di NAD. "Saya memberi angka spesial eskpor garmen kepada kalangan swasta yang mau mendirikan pabriknya di NAD," katanya.

Kini sudah ada investor yang menyatakan kesediaannya mendirikan pabrik garmen yang mampu menyerap tenaga kerja sekitar 1.000 orang di Aceh Utara. Dalam waktu tiga bulan mendatang pabrik garmen pertama di NAD itu akan beroperasi, ujar menteri. [Tma, Ant]

No comments:

Post a Comment