Cari Berita berita lama

KoranTempo - Seorang Sandera Amerika Dipenggal di Irak

Rabu, 22 September 2004.
Seorang Sandera Amerika Dipenggal di IrakBAGDAD -- Kelompok militan Irak, Tauhid dan Jihad, memenggal kepala sandera Amerika Eugene Armstrong kemarin. Dua lainnya--seorang Amerika dan seorang Inggris--dipenggal hari ini jika Washington tidak juga memenuhi tuntutan mereka.

Kelompok pimpinan Abu Musab al-Zarqawi itu, menurut Amerika, membebaskan semua tawanan wanita di penjara Amerika dalam 24 jam, jika tak ingin warganya, Jack Hensley, dan warga Inggris, Kenneth Bigley, kehilangan kepala seperti Armstrong. "Kalian memiliki kesempatan 24 jam untuk melepaskan seluruh wanita muslim Irak dari penjara kalian, atau kepala (dua) yang lainnya akan bernasib sama," juru bicara kelompok militan itu mengatakan dalam rekaman eksekusi Armstrong di sebuah situs web.

Kelompok yang dituduh Washington sebagai Al-Qaidah cabang Irak itu tak memerinci tuntutannya lebih detail, seperti juga tuntutan sebelumnya, termasuk tak menyebutkan di penjara mana para wanita itu ditahan. Mereka mungkin mengalamatkan tuntutan itu ke dua penjara Amerika di Irak, Umm Qasr dan Abu Ghuraib.

Penjara yang terakhir disebut menjadi populer setelah terbongkarnya skandal pelecehan seksual oleh tentara Amerika kepada para tahanan pria Irak--kasus ini menyebabkan munculnya kekhawatiran tentang keamanan tahanan wanita. Tapi, menurut pejabat militer Amerika, baik di Umm Qasr maupun Abu Ghuraib, tak ada tawanan perempuan Irak.

Meski begitu, Amerika bukan tak punya tahanan perempuan Irak, meski lokasi penjaranya dirahasiakan karena alasan keamanan. Amerika menahan paling tidak dua wanita Irak. Salah satu wanita itu, Dr. Rihab Rashid Taha, ilmuwan yang diberi julukan Dr. Kuman, karena berada di belakang pembuatan senjata biologi Irak yang menggunakan bahan dasar bakteri antraks.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons dari Gedung Putih tentang pemenggalan--dari videonya, lebih tepat disebut "menggorok" ketimbang "memenggal"--Armstrong. Tapi, sebelum video eksekusi Armstrong dirilis, Presiden Amerika George Bush mengatakan, negerinya tak akan melakukan negosiasi untuk membebaskan warga negaranya yang disandera di Irak. Dia juga akan tetap mempertahankan pasukannya di Irak.

Bush boleh jadi telah mengetahui eksekusi itu ketika ia memberikan komentar tersebut. Pejabat Irak dan para saksi mata mengungkapkan kemarin, mereka menemukan tubuh dan kepala yang diduga milik Armstrong sehari sebelumnya, beberapa blok dari rumahnya di Bagdad Barat, dan segera melaporkannya kepada pasukan Amerika. Seorang pejabat Gedung Putih yang namanya enggan disebut membenarkan temuan itu--tanpa menyebutkan tempat dan waktunya.

Di Georgia, istri Jack Hensely, Patty Hensley, kemarin memohon penyandera bersedia berunding dan menangguhkan eksekusi suaminya. "Saya mengerti agenda politik mereka, tapi mereka (juga) perlu tahu tentang pria yang telah bersama saya selama 23 tahun itu adalah ayah dari anak perempuan kami berusia 13 tahun yang tak memahami situasi ini--mengapa ada orang yang ingin menyakiti ayahnya," kata Patty dalam wawancara dengan //CNN//. "Saya memohon kepada mereka untuk menyadari bahwa laki-laki ini tak pantas menerima takdir itu."

Di London, keluarga Bigley meminta PM Inggris Tony Blair memenuhi tuntutan penyandera. "Saya meminta Tony Blair secara pribadi untuk mempertimbangkan pertumpahan darah yang telah terjadi," kata Craig Bigley, 33 tahun. "Penuhilah permintaan itu dan lepaskan ayah saya--dua wanita untuk dua pria... Hanya Anda yang bisa menyelamatkanya sekarang. Anda punya anak dan Anda mengerti apa yang saya rasakan saat ini."

"Kami meminta kepada Anda untuk tidak membunuh mereka," kata saudara Bigley, Philip. "Kami mengemis kepada Anda untuk menemukan sebuah pemecahan, sebuah kompromi, yang akan menolong menyelamatkan dua nyawa, nyawa yang tak bersalah."

Semoga bukan menggantang asap. PM Blair kelihatannya sekeras Bush. Dalam konferensi pers Senin, dia mengutuk penculikan itu dan menegaskan tak akan melunak.

Tauhid dan Jihad menawan ketiganya di rumah masing-masing di Bagdad pada Kamis pekan lalu. Armstrong sandera keenam dan warga negara Amerika kedua yang dieksekusi kelompok itu. Warga negara Amerika yang juga dieksekusi kelompok itu adalah Nicholas Berg, yang diculik April lalu.

Hingga saat ini, lebih dari 130 warga negara asing telah jadi korban penculikan di Irak--26 di antaranya dieksekusi. afp/ap

No comments:

Post a Comment