Sabtu, 28 Mei 2005.
Ribuan Warga Yala MengungsiBANGKOK -- Pongsak Yingchoncharoen, Wali Kota Yala, Thailand Selatan, kemarin menyatakan bahwa sedikitnya sudah 12 ribu penduduk kotanya mengungsi selama terjadi kekerasan di wilayah selatan dalam 16 bulan terakhir. Mereka umumnya mengungsi karena merasa tidak aman lagi tinggal di kota tersebut.
Peristiwa eksodus besar-besaran seperti ini, kata Pongsak, merupakan yang pertama. "Kami tak pernah punya pengalaman sebelumnya terjadi eksodus massal seperti ini," ujar Pongsak, yang menyatakan bahwa Yala adalah kota yang tenteram sebelumnya.
Sejak Januari 2004 lalu, tercatat sudah 670 orang tewas akibat kekerasan yang terjadi di wilayah selatan Thailand tersebut. Semua korban tewas ini umumnya menjadi korban dari operasi militer pemerintah dalam memburu kelompok separatis di selatan. AFP
Malaysia Blokir Situs Porno
KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia secara resmi memberlakukan pemblokiran terhadap situs porno di negeri itu. Langkah pertama, pemblokiran ini dilakukan di semua gedung perkantoran dan departemen pemerintah. Berikutnya di sekolah-sekolah.
Deputi Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan bahwa tindakan itu dilakukan setelah ada pemberitaan yang menyebutkan bahwa Malaysia bisa mengakses 1,5 juta situs porno. "Kami khawatir dengan kehadiran situs seperti ini di Internet. Padahal kami menerima penggunaan dan aplikasi teknologi modern, tapi sisi lain teknologi itu juga harus kami pertimbangkan," kata Najib seperti dikutip New Straits Times.
Oposisi Myanmar Peringati Pemberangusan
YANGON -- Partai oposisi Myanmar, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), kemarin merayakan 15 tahun kemenangan dalam pemilu yang tak diakui pemerintahan junta Myanmar. Peringatan ini dilakukan secara tertutup di markas NLD di Yangoon, tanpa kehadiran pemimpin partai NLD Aung San Suu Kyi dan deputinya, Tin Oo. Kedua petinggi NLD ini sejak Mei 2003 dikenai tahanan rumah oleh pemerintah junta militer.
Pada pemilihan umum Myanmar 1990 yang diakui internasional berlangsung bebas dan adil itu, NLD berhasil memperoleh 392 dari 485 kursi yang diperebutkan. Tapi kemudian kemenangan ini tidak diakui oleh pemerintah junta Myanmar. "NLD seperti tim sepak bola tanpa lapangan yang digunakan untuk bermain," ujar seorang analis politik Myanmar yang tak mau disebutkan namanya. AFP
No comments:
Post a Comment