Cari Berita berita lama

KoranTempo - Pergantian Direksi Danareksa Perlu Segera Dilakukan

Kamis, 26 Pebruari 2004.
Pergantian Direksi Danareksa Perlu Segera DilakukanJAKARTA-- Direktur Utama PT Danareksa (persero) Zas Ureawan menyatakan, pergantian jajaran direksi lembaga keuangan milik pemerintah ini perlu segera dilakukan. Sejumlah nama calon kini mulai ditimang Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Menurut Zas, rencana pergantian sebaiknya segera dilakukan karena isu soal ini sudah berkembang luas di media massa. Ia khawatir, jika persoalan ini tetap mengambang akan menghambat kinerja Danareksa.

�Apalagi kami sedang menghadapi sejumlah pekerjaan besar, seperti (menangani penjualan saham) Bank Mandiri,� katanya kepada Koran Tempo di Jakarta kemarin. Karena itu, �Lebih cepat, lebih bagus.�

Ketika ditanyakan apakah rencana pergantian direksi ini merupakan buntut dari perpecahan di tubuh manajemen Danareksa, Zas menolak berkomentar. Ia hanya menyebutkan, ini dalam rangka membuat Danareksa lebih berkembang dan kompetitif. �Semua penjelasan sudah saya sampaikan kepada Kementerian BUMN,� ujarnya.

Di sisi lain, ia justru mempertanyakan kenapa rencana pergantian direksi ini diributkan. Sebab, hal ini menjadi salah satu dari empat rencana pengembangan Danareksa.

Keempat visi itu adalah peningkatan modal, diversifikasi produk, privatisasi, dan peningkatan kinerja manajemen. �Itu semua untuk meningkatkan competitiveness,� ujarnya. �Jadi, kenapa rencana pergantian direksi sekarang diributkan?�

Terkait dengan itu, ia juga membantah telah meminta tiga direktur diganti. �Saya justru meminta kelima-limanya (jajaran direksi, termasuk dirinya) di-review.� Namun ditegaskannya, kalau memang dirinya tetap dipercaya menjadi direktur utama, ia meminta diberi keleluasaan untuk memilih personalia direksi baru. �Saya butuh tim yang solid,� katanya.

Kabar tentang rencana pergantian jajaran direksi Danareksa sudah beredar sejak pekan lalu. Sumber Koran Tempo di pemerintahan mengungkapkan, usulan itu datang dari Zas kepada Menteri BUMN Laksamana Sukardi.

Ada tiga nama direksi yang disebut-sebut diusulkan diganti. Mereka adalah Desimon, Evi Firmansyah, dan Raden Pardede. Alasannya, ketiga direktur itu dinilai kurang bisa bekerja sama.

Jika rencana ini terealisasi, dua direksi lama akan tetap menempati posnya, yaitu Jos Parengkuan dan Zas sendiri. Menurut sumber tadi, Laksamana sudah memerintahkan kepada bawahannya untuk memproses lebih jauh usulan tersebut.

Saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian BUMN kemarin siang, Zas membantah bahwa dirinya telah mengusulkan ketiga direksi itu diganti.�Siapa yang menyebut tiga nama. Tidak ada itu,� katanya.

Meski begitu, ia mengakui telah menyampaikan beberapa kali usulan penyegaran direksi tersebut. Usulan pergantian ini, kata dia, bukan berarti ada kesalahan yang diperbuat direksi dan ada kepentingan pribadi di baliknya. �Saya bicara untuk kepentingan danareksa,� ungkapnya.

Apalagi, kata Zas, selama ini Danareksa cenderung mendapatkan proyek dari pemerintah sebagai sumber pendapatannya. �Jika bisnis dengan pemerintah hilang, apa Danareksa sanggup bersaing dengan perusahaan lain?�

Calon direktur
Berkaitan dengan ini, sejumlah nama calon direksi baru sudah mulai beredar. Mereka adalah Harry Nugroho Prasetyo Danardojo (Direktur Danareksa Sekuritas), F. Heliyanti Sastrosatomo (staf legal), dan Charles Gunawan (Direktur Investment Banking).

Ketika dimintai konfirmasinya, Hari mengaku tidak tahu-menahu soal pencalonan dirinya. Ia juga mengaku belum mendapat panggilan untuk mengikuti uji tuntas dan kelayakan. Sementara itu, Heliyanti dan Charles tidak bisa dihubungi.

Menanggapi ini, Zas menyatakan, belum ada calon pasti yang diajukannya. Yang dilakukannya, kata dia, hanya sebatas memberikan semua biodata semua pejabat senior Danareka kepada Kementerian BUMN. �Keputusannya ada di pemegang saham.� Jadi, katanya, �Semuanya punya peluang yang sama.�

Zas juga membantah sinyalemen yang menyebutkan bahwa usulan penggantian dilatarbelakangi adanya kepentingan tertentu untuk PDI Perjuangan menjelang pemilihan umum. �Saya memang dekat dengan Taufik Kiemas,� katanya. �Tapi, prestasi saya kan bukan karena kedekatan itu.�

Ia menyebutkan, semasa kepemimpinannya Danareksa sudah berhasil meraup untung hingga Rp 215 miliar, padahal posisi sebelumnya bersaldo negatif lebih dari Rp 400 miliar akibat dilakukannya provisi. �Tolong ini dilihat secara fair,� katanya. metta dharmasaputra/budi riza/anne handayani

No comments:

Post a Comment