Rabu, 13 April 2005.
Pembongkaran Makam Korban Psikopat Dijaga KetatBekasi -- Pembongkaran kuburan Rina Emirawati, 11 tahun, dikawal ketat aparat kepolisian. Tak kurang dari 80 petugas berjaga-jaga saat tim forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo bekerja di tempat pemakaman keluarga RT 3/1, Kelurahan Jatirahayu, Pondok Gede, Bekasi, kemarin. Pembongkaran kuburan bocah korban pembunuhan itu juga menarik perhatian warga sekitar.
Proses pembongkaran dipimpin Cecep, ahli forensik dari Universitas Indonesia. Pembongkaran dilakukan untuk melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) tersangka Ahmad Yusuf alias Ojih, 33 tahun, yang mengaku telah membunuh Rina setahun lalu. Yusuf juga tersangka pembunuh Febrina Purnamasari Harahap, 11 tahun, pada Februari lalu.
Yusuf yang diduga pembunuh berantai ditangkap warga di rumahnya di Kramat Pulo, Jakarta Pusat, pada 28 Maret lalu. Saat diperiksa polisi, Yusuf mengaku berkali-kali telah melakukan sejumlah pembunuhan setelah memerkosa korbannya yang masih kecil.
Polisi menjaga kawasan pekuburan karena mendapat informasi bahwa keluarga Rina, terutama sang ibu, Emirawati, menolak pembongkaran. Polisi juga menerima kabar bahwa keluarga korban akan menggelar aksi bertahan di atas kuburan. Namun, kemarin rumor itu ternyata tidak jadi kenyataan.
Salah satu dokter yang ikut proses pembongkaran mengatakan, pembongkaran kuburan Rina dilakukan untuk mendapat sampel unsur tubuh korban. Sampel itu akan diteliti di laboratorium untuk memastikan bahwa korban memang mati karena dibunuh. "Hasilnya itu akan menjadi barang bukti," kata dokter yang tak mau disebut namanya itu.
Menurut polisi, Rina tewas pada 13 Februari 2004. Saat itu orang tua korban sama sekali tidak menduga anaknya tewas karena dibunuh Yusuf. Keluarga hanya menduga korban meninggal karena serangan angin duduk. Apalagi waktu itu Yusuf pun sempat menghadiri pengajian dan tahlilan di rumah keluarga korban.
Proses pembongkaran kuburan itu menjadi perhatian warga sekitar. Seratusan warga, dibatasi garis polisi, berkerumun di sekeliling makam milik keluarga besar Haji Amir itu. Emirawati tidak terlihat di sekitar pemakaman. Yang datang menyaksikan proses pembongkaran malah keluarga Febrina Harahap. siswanto
No comments:
Post a Comment