Cari Berita berita lama

KoranTempo - Hamzah Pesimistis Ada Poros Tengah II

Rabu, 19 Maret 2003.
Hamzah Pesimistis Ada Poros Tengah IIJAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Hamzah Haz mengatakan aliansi partai politik Islam dan berbasis massa Islam, atau yang lebih dikenal dengan Poros Tengah, pada Pemilu 2004 mendatang, sulit terbentuk. Menurut dia, situasi politik saat ini sudah berbeda karena presiden dan wakil presiden, serta wakil-wakil rakyat, dipilih langsung oleh rakyat.

"Sehingga untuk melakukan penggalangan Poros Tengah jilid dua sulit dilakukan," kata Wakil Presiden itu seperti dikutip oleh Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, di Istana Wakil Presiden, Jakarta kemarin.

Hamzah justru khawatir isu Poros Tengah II akan menimbulkan kesan seolah-olah orang Islam menjadi kelompok tersendiri, dan tidak siap bergandeng dengan kelompok lain. "Isu ini dapat menimbulkan dikotomi antara Islam dan non Islam," katanya.

Hamzah menyatakan partainya siap berkoalisi dengan partai manapun. Partainya tidak membatasi diri hanya pada partai-partai berplatform Islam. Ketika disinggung soal koalisi dengan PDI Perjuangan, Hamzah, menurut Mu'ti, tidak mengatakan secara khusus.

Terkait dengan pencalonan dirinya sebagai presiden, pada 2004, Hamzah kembali menegaskan bahwa dirinya belum mencalonkan diri secara resmi. Dalam suatu kesempatan Hamzah mengatakan pencalonan itu akan diputuskan dalam Musyawarah Kerja Nasional PPP pada Mei.

Sementara itu di Surabaya, Ketua Dewan Syuro Partai Kebangikatan Bangsa Abdurrahman Wahid menyatakan, partainya tak akan berkoalisi. "Tak perlu koalisi, PKB menang," ujarnya sebelum bertemu sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Hotel Istana Permata kemarin.

Dalam kesempatan itu, Wahid kembali menegaskan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden kecuali diperintah para kiai. "Kalau disuruh para kiai saya maju," katanya.

Disinggung soal kemungkinan adanya calon presiden dari luar partai, Wahid tak menginginkannya. "Kayak PKB tak punya calon saja," ujarnya.

Namun, bekas prersiden itu tak mau menyebutkan nama-cama calon presiden dan wakil presiden dari PKB. "Nanti ada sendiri," ucapnya sambil tersenyum.

Wahid tak mau berkomentar banyak tentang santernya kabar bahwa Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi akan digandeng Megawati sebagai calon wakil presiden. "Biar saja, paling-paling yang melamar partai yang gak punya rakyat," katanya enteng.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Matori Abdul Djalil, Abdul Khaliq Ahmad, mengatakan, islah partainya dengan PKB pimpinan Alwi Shihab baru akan dilakukan setelah ada keputusan pegadilan kasus pemecatan Matori. "Ini sejak awal sudah kami putuskan," ujarnya dalam keterangan yang diterima Koran Tempo kemarin.

Dia mengakui, bahwa Matori pernah mengatakan bahwa PKB perlu bersatu dan rekonsiliasi. "Tapi catatannya harus menunggu hasil pengadilan," ujarnya. Kata Khaliq, setelah ada keputusan pengadilan, maka tak ada lagi PKB kembar. deddy sinaga/adi mawardi

No comments:

Post a Comment